Tahun baru ditunggu oleh banyak orang. Tahun baru dijadikan sebagai momen penuh semangat, di mana orang bisa merenung, merencanakan, dan menetapkan tujuan baru untuk masa depan yang lebih baik.

Momen pergantian tahun merupakan waktu yang tepat untuk menggali semangat dan inspirasi baru yang membutuhkan komitmen dan inovasi untuk terus berkembang. Malam tahun baru dapat digunakan sebagai suatu proses refleksi diri, tentang hal baik yang harus ditingkatkan lagi, serta hal buruk yang hendaknya harus diperbaiki atau dihindari pada tahun selanjutnya.

Peringatan tahun baru dalam agama Buddha dikenal sebagai hari Mettā, yang dilaksanakan setiap 1 Januari. Hari Mettā ditetapkan pada 1970 oleh World of Buddhist Council di Hongkong. Hal itu dihubungkan dengan peresmian sebuah rumah sakit Buddhis pada 1 Januari 1970. Pada kesempatan tersebut, perkumpulan Sangha menyatakan bahwa rumah sakit yang bersifat sosial merupakan perwujudan cinta kasih yang nyata.

Kata Mettā diartikan sebagai "cinta kasih", sebuah sifat yang dapat menghaluskan hati seseorang atau rasa persahabatan sejati. Mettā merupakan salah satu sifat dari Empat Keadaan Batin Luhur (Brahmavihārā), yaitu sebuah niat suci dan sifat luhur yang menginginkan kebahagiaan serta kesejahteraan semua makhluk tanpa terkecuali. Hal ini sesuai dengan sabda Buddha yaitu "sungguh bahagia jika kita hidup tidak membenci di antara orang-orang yang membenci" (Dhammapada, Sukha Vagga I: 197).

Mettā memiliki makna yang sangat mendalam, karena harus dipahami, diinternalisasi, dan dipraktikkan dalam kehidupan, mulai dari diri sendiri. Seseorang yang mengembangkan Mettā tidak lagi dipengaruhi oleh rasa ego dan keakuan yang tinggi.

Mari sambut tahun baru dengan semangat untuk berkarya, lebih produktif, dan memberi dampak positif serta manfaat bagi semua makhluk. Kita bersyukur atas semua pengalaman yang telah membentuk diri menjadi lebih kuat, gigih, dan berani dalam menghadapi semua tantangan.

Mari susun resolusi, target, dan tujuan yang baru dengan tekad kuat, kerja keras, serta melibatkan doa pada setiap langkah yang diambil. Melalui semangat baru, mari tebarkan cinta kasih dan kebajikan pada semua makhluk. Jadilah versi terbaik dari diri sendiri, tidak perlu membandingkan dengan orang lain. Bandingkan diri sendiri pada masa lalu dengan yang sekarang, karena pada dasarnya semua orang berproses dengan kondisi yang berbeda. Mari ciptakan kehidupan yang lebih baik, dan menjadikan kehidupan yang penuh inspirasi.

Semoga Semua Makhluk hidupnya Berbahagia. Sadhu…. Sadhu…. Sadhu….

Ika Raisty Dhamayanty, S.Pd.B. (Penyuluh Agama Buddha Provinsi Lampung)