Daerah

Konfernas FKUB ke - VII, FKUB Harus Proaktif Deteksi dan Mediasi Gangguan Kerukunan Umat Beragama

Para tokoh agama di Konferensi Nasional (Konfernas) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) ke- VII di Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau

Para tokoh agama di Konferensi Nasional (Konfernas) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) ke- VII di Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau

Tanjung Pinang (Kemenag) – Konferensi Nasional (Konfernas) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) ke- VII di Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dibuka oleh Sekjen (Sekretaris Jenderal) Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri), Suhajar Diantoro. Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapan Mendagri, Tito Karnavian agar FKUB proaktif memelihara kerukunan umat beragama.

“Menteri Dalam Negeri, Bapak Tito Karnavian menyampaikan pesan agar FKUB harus proaktif, tidak hanya aktif dalam memelihara kerukunan umat beragama. Kalau sudah nampak gejala potensi rawan perpecahan langsung direspon, segera mendeteksi dan melakukan pemetaan gangguan, sekaligus solusi, dan mediasi untuk mencegah gangguan kerukunan umat beragama,” kata Suhajar Diantoro, Kamis (06/10/2022).

“Seluruh komponen harus kolaboratif, pemerintah, kekuatan akademisi, masyarakat dan media massa bahu-membahu. Media massa harus terus mengupdate perkembangan,” sambungnya.
Suhajar mengatakan, Indonesia adalah negara yang unik, bersatu justru karena perbedaan-perbedaan. Menurutnya, tujuan bernegara sendiri adalah untuk melindungi rakyat dan tanah tumpah darah Indonesia.

“Oleh karena itu, jika FKUB bisa membantu menjaga kerukunan umat beragama yang beragam, tentu negara akan aman dan rakyat nyaman terlindungi,” terangnya.

Tantangan FKUB saat ini, kata Suhajar, adalah dari eksternal yakni tantangan era digital. Di mana akibat revolusi digital berbasis internet yang menggeser media konvensional memberi banyak ruang informasi baik positif dan negatif yang dapat dikonsumsi masyarakat.

“Banyak narasi yang konspiratif. Di sinilah dibutuhkan kedewasaan. FKUB diharapkan dapat membantu menjelaskannya kepada rakyat. Ini adalah tugas berat yang harus dilakukan bersama untuk menjaga kerukunan umat beragama. Presiden juga telah menyebutkan bahwa kerukunan antarumat beragama tidak muncul secara tiba-tiba, itu merupakan hasil kesadaran bersama bahwa perpecahan egoisme golongan akan membawa kehancuran,” jelasnya.

Pada Konfernas tersebut, dilakukan penandatanganan naskah pernyataan tokoh lintas agama yang diwakili oleh MUI, PGI, Permabudhi, PHDI, Matakin, FKUB Provinsi Kepri, AFKUBI, POLDA Kepri, Kanwil Kemenag Kepri, PKUB Kemenag RI, Kemendagri, dan Gubernur Kepri.

Tampak hadir, Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, Kakanwil Kemenag se-Indonesia, ketua dan pengurus FKUB Provinsi se- Indonesia, pimpinan instansi vertikal tingkat Provinsi Kepri, pimpinan organisasi 6 agama tingkat Provinsi Kepri, dan Ketua LAM Kepri. (Amilia)



Editor: Dodo Murtado
Fotografer: Istimewa

Daerah Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua