Internasional

Cerita Rospiatin, Petugas Haji Membimbing Lansia dengan Hati 

Petugas pembimbing ibadah kloter bersama jemaah lansia

Petugas pembimbing ibadah kloter bersama jemaah lansia

Madinah (Kemenag) --- Penyelenggaraan ibadah haji tahun ini mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Dari keseluruh kuota jemaah haji reguler Indonesia yang mencapai 211ribu (termasuk tambahan), ada sekitar 67 ribu jemaah berusia di atas 65 tahun.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sedari awal berpesan agar para petugas haji dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam melayani jemaah haji Indonesia, termasuk jemaah haji lansia.

Pembimbing ibadah Kloter 4 embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS 04), Afifah Rospiatin mengaku sedari awal mendapat bimbingan agar bersungguh-sunggu dalam memberikan pelayanan optimal kepada para jemaah haji Indonesia. Tergabung di JKS 04, Rospiatin, demikian panggilan akrabnya, mendarat terlebih dahulu di Madinah. Kepada jemaah lansia, Afifah tidak bosan-bosannya memberikan imbauan agar tidak memaksakan diri salat berjamaah di Masjid Nabawi, jika kondisi fisiknya tidak memungkinkan. Mereka diimbau untuk terus menjaga kesehatan dan menghemat tenaga untuk persiapan puncak haji.

Menurut Afiah Rospiatin, tugas pembimbing ibadah di kloter tidaklah mudah. Apalagi, ada 405 jemaah yang harus dibimbingnya, dan 69 di antaranya masuk kategori lansia. Ia menuturkan di antara tantangannya adalah soal komunikasi.

“Kita harus pandai-pandai berkomunikasi dan menggunakan hati serta kita perlakukan seperti orangtua sendiri, juga perlu ekstra kesabaran dalam memberikan pemahaman kepada lansia.” tutur Rospiatin saat ditemui di Madinah, Rabu (31/5/2023).

Ia menceritakan pengalamannya mengingatkan jemaah lansia untuk tidak memaksa ke masjid. Arbain adalah sunnah, sedangkan rukun haji wajib dilaksanakan, sehingga perlu pengertian agar lansia mengatur tenaga untuk mengutamakan ibadah wajib.

“Selama bertugas, saya keliling menghampiri satu persatu jemaah lansia dan yang ada di kamar. Kami berikan sosialiasi secara bergantian agar tidak memaksakan diri untuk ibadah sunnah,” sambung Rospiatin.

Dia menuturkan, beberapa kali memberikan pengertian kepada jemaah lansia yang ingin memaksakan diri pergi untuk salat berjemaah ke Masjid Nabawi. Dia mengimbau untuk tidak memaksakan diri, apalagi jika kondisi fisiknya tidak memungkinkan.

Hasil upaya Rospiatin membuahkan hasil. Ada kesadaran para jemaah untuk tidak memaksakan diri salat berjamaah di Masjid Nabawi.

“Bahkan kami dibantu oleh jemaah lainnya untuk bergantian menjaga dan mendampingi jamaah lansia yang tidak pergi ke masjid,” pungkasnya.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Internasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua