Bogor (Kemenag) --- Jawatankuasa Teknikal (selanjutnya disebut delegasi) Sekretariat MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) bertemu di Bogor, 5 - 6 September 2023.

Hadir, Ketua Bagian Antarbangsa Brunei Darussalam Mohammad Albi bin Haji Ibrahim beserta delegasi, Ketua Penolong Pengarah Kanan JAKIM Malaysia Kamal Norfarid bin Kamaruddin beserta delegasi, Penolong Pengarah dan Komunikasi Strategik Majelis Ugama Singapura Ibrahim Sawifi beserta delegasi. Sekretariat MABIMS Indonesia dipimpin oleh Kepala Biro HKLN, Ahmad Bahiej.

"Pertemuan ini membahas persiapan Pertemuan SOM Ke-47 dan MABIMS Ke-20 yang akan digelar pada 12-17 November 2023 di Singapura," terang Ahmad Bahiej di Bogor, Kamis (7/9/2023).

"Dalam pertemuan ini, juga dilakukan evaluasi pelaksanaan fokus strategis program sesuai Renstra MABIMS tahun 2021 – 2025," sambungnya.

Fokus strategis Brunai Darussalam adalah pengembangan potensi pemuda. Ada sejumlah program, yaitu: penerbitan buku kerangka potensi pemuda, penyelenggaraan kursus kepemimpinan dan komunikasi pemuda, serta penyusunan tafsir ilmi (ayat-ayat kauniyah) MABIMS.

Untuk Malaysia, fokus strategisnya kesejahteraan sosial. Program utamanya, penyiapan MoU Halal MABIMS, persidangan serantau kekeluargaan, dan forum wakaf serantau. Fokus Strategis Singapura adalah Keharmonian Sosial. Hal ini meliputi program seminar keharmonian masyarakat serantau dan pemerkasaan masyarakat gemilang.

Adapun Indonesia, fokus strategisnya adalah pendidikan dan penghayatan beragama. Fokus ini mencakup program penyelenggaraan bimtek bagi da’i dan da'iyah, knowledge sharing manajemen madrasah dan knowledge sharing penggunaan teknologi dalam sistem pembelajaran.

"Beberapa fokus strategis telah terlaksana dengan baik dan beberapa program sedang dalam penyiapan dan akan diselenggarakan pada tahun 2023," sebut Bahiej.

Dalam musyawarah yang dipimpin Ketua Sekretariat MABIM Indonesia, Khoirul Huda Basyir, delegasi Indonesia juga mengusulkan untuk mengaktifkan kembali kegiatan Muzakarah Pakar Falak MABIMS. Selain itu, digulirkan juga perlunya pengaturan teknis Kriteria Imkanur Rukyah Baru bagi negara anggota MABISMS yang telah ditandatnagani pada 2021 oleh para Menteri Agama.