Katolik

Bersatu dengan Kristus

Mimbar Minggu Katolik

Mimbar Minggu Katolik

Pada hari ini kita merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Melalui perayaan ini dan setiap Ekaristi, kita melaksanakan perintah Yesus: “Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku”. Dalam Ekaristi, kita bukan hanya mengenangkan kembali peristiwa wafat dan kebangkitan Kristus, melainkan juga menghadirkan kembali peristiwa itu di tengah-tengah kita.

Yesus Kristus hadir secara nyata di dalam Ekaristi. Yesus hadir di dalam Ekaristi bukan sebagai Raja atau orang yang berkuasa, melainkan sebagai Hamba Allah yang menderita dan wafat. Penderitaan dan wafat-Nya inilah yang dihadirkan dalam setiap Perayaan Ekaristi. Kita menyambut kehadiran-Nya secara nyata di dalam hati kita. Tubuh dan Darah-Nya kita sambut, kita terima di dalam hati kita.

Penyambutan Tubuh dan Darah Yesus di dalam Perayaan Ekaristi ini kita sebut sebagai Komuni. Apa artinya komuni? Kata komuni berasal dari Bahasa Latin: communio, yang artinya: persatuan. Mengapa menyambut Tubuh dan Darah Yesus disebut sebagai menyambut “komuni” (persatuan). Apa artinya persatuan dalam hal ini, dan persatuan dengan siapa?

Pertama, menyambut Tubuh dan Darah Yesus di dalam Perayaan Ekaristi adalah menyambut persatuan kita dengan Yesus. Dengan menyambut persatuan kita dengan Yesus, kita memperteguh persatuan kita dengan sesama umat. Mari kita lihat satu persatu!

Menyambut persatuan dengan Yesus. Dengan menerima Tubuh dan Darah-Nya, Yesus hadir dan masuk di dalam hati kita. Kehadiran Yesus di dalam hati kita ini mengandung pengertian bahwa Yesus menyatu dengan kita, dan kita melekat erat di dalam persatuan dengan Yesus. Yesus masuk di dalam seluruh aspek kehidupan kita, sehingga kita dapat mengenal Yesus dengan lebih baik lagi. Pengenalan yang lebih baik ini hanya terjadi bila kita menyatu erat dengan Yesus. Oleh karenanya, ketekunan merayakan Ekaristi, di mana kita menyambut Tubuh dan Darah Yesus, sehingga Yesus menyatu dengan kita, membantu kita semakin mengenal siapa Yesus itu.

Mengenal Yesus berarti mengikuti ajaran dan teladan hidup-Nya. Kita baru akan dikatakan mengenal Yesus apa bila kita mampu bersikap dan berbuat seperti diajarkan Yesus, dan hidup menurut teladan hidup-Nya. Kemampuan bersikap dan berbuat baik serta hidup menurut teladan hidup Yesus ini, kita peroleh berkat persatuan kita dengan Yesus. Dan persatuan kita dengan Yesus kita bina senantiasa di dalam Perayaan Ekaristi.

Kedua, menyambut persatuan kita dengan sesama umat. Persatuan kita dengan Yesus mestinya membawa efek positif bagi persatuan kita dengan sesama umat. Yesus yang telah hadir di dalam hati kita dan menyatu dengan kita, memberi dorongan semangat bagi kita untuk memperteguh persekutuan dan persaudaraan kita dengan sesama umat. Bila persekutuan dan persaudaraan dengan sesama umat tidak terjalin dengan baik, maka sebenarnya ketekunan kita merayakan Ekaristi mesti dipertanyakan. Bukan Yesus yang kita sambut di dalam hati yang salah, melainkan kita; benar tidak penghayatan kita akan kehadiran Yesus itu.

Atau kita menyambut Yesus dalam Komuni Kudus hanya sekedar mengikuti prosesi atau ritual belaka tanpa sebuah penghayatan bahwa Yesus yang kita sambut itu sungguh-sungguh Tuhan yang mampu membebaskan kita dari segala yang jahat. Kehadiran Yesus mesti kita hayati sebagai pendorong kita untuk semakin membina persekutuan dan persaudaraan, kerukunan dan cinta kasih di antara sesama umat.

Pada Hari Raya Tubuh dan Darah Yesus ini, marilah kita menemukan kembali makna cinta Kristus kepada kita melalui Ekaristi. Ekaristi adalah pesta cinta. Maka merayakan Ekaristi berarti memupuk cinta kasih satu sama lain di dalam kasih Yesus. Tidak ada Ekaristi yang bermakna tanpa hasrat untuk semakin saling mengasihi satu sama lain. Ekaristi itu hanya akan menjadi seremoni tanpa arti bila tidak ada keinginan kuat dari umat untuk hidup dalam semangat cinta kasih. Semangat cinta kasih inilah yang mesti kita timba dari persatuan kita dengan Yesus.

St. Cyrilus berkata: “Dia yang menerima Tubuh dan Darah Kristus bersatu dengan Dia sehingga dia ditemukan di dalam Kristus dan Kristus ditemukan di dalam dia”. Bersatu di dalam Kristus untuk semakin mengasihi sesama.

Hendrikus Jomi, S.Ag (Pembimbing Masyarakat Katolik Provinsi Sumatera Barat)

Katolik Lainnya Lihat Semua

Mimbar Agama Lainnya Lihat Semua

Khutbah Jumat
Keagungan Ramadan
Ilustrasi
Kasih Sayang Ibu