Kolom

Meneguhkan Kerukunan Umat Beragama di Tengah Puasa

Buka puasa bersama lintas agama

Buka puasa bersama lintas agama

Sejak 23 Maret 2023, umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia, mulai menjalankan ibadah puasa Ramadan 1444 H yang penuh berkah ini dengan aman dan nyaman. Puasa merupakan perintah Allah SWT kepada setiap orang beriman di muka bumi.

Tujuan puasa, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an surah Al-Baqarah:183, supaya kita menjadi orang yang bertakwa. Takwa dimaknai sebagai sikap patuh, mengikuti apa yang diperintahkan Allah SWT, dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya.

Puasa diharapkan tidak hanya untuk memproduksi kesalehan pribadi yang berpuasa. Lebih dari itu, puasa harus bisa membangun kesalehan sosial, terutama membangun solidaritas dan empati kepada masyarakat; termasuk di dalamnya menjaga kerukunan, baik intern umat beragama maupun antar umat beragama.

Kita patut beryukur bahwa awal Ramadhan 1444 H dapat dimulai dengan tenang dan khusyuk, bersamaan dengan umat Hindu merayakan Hari Suci Nyepi. Ini menunjukkan kerukunan umat baragama di Indonesia sudah matang dan bermartabat.

Kerukunan umat beragama di Indonesia bukanlah hal baru. Sikap ramah tamah, gotong royong dan toleransi sudah menjadi karakter sejak zaman nenek moyang dahulu. Ini merupakan wujud nyata dari semangat kerukunan.

Sepanjang perjalanan bangsa ini, kita telah melihat kerukunan yang terus tumbuh dan berkembang. Memang terdapat sejumlah gesekan, namun masih dalam batas toleransi dan tidak sampai merusak nilai-nilai kerukunan. Seperti masalah pendirian rumah ibadah maupun ekses dari dinamika politik praktis.

Awal Ramadan 1444 Hijriah ini pun kita menyaksikan kerukunan beragama yang tinggi antar umat umat beragama di Indonesia. Salat Tarawih pertama pada 23 Maret 2023 yang bertepatan dengan menjelang berakhirnya Hari Suci Nyepi uamt Hindu misalnya, ternyata tidak mengurangi kekhusyukan beribadah, baik umat Islam maupun umat Hindu.

Umat Islam di seluruh Indonesia tetap bisa shalat tarawih di masjid atau di rumah. Begitu juga umat Hindu, mereka dapat melaksanakan Hari Suci Nyepi yang dimulai pada 22 Maret 2023 dinihari dengan lancar dan khusyuk.

Kementerian Agama memegang peranan penting dalam menciptakan iklim yang sejuk dan damai. Ini terutama karena berjalanannya trilogi kerukunan yang dikembangkan oleh Kementerian Agama, yaitu kerukunan intern umat beragama, antar umat beragama, dan umat beragama dengan pemerintah.

Kementerian Agama menggelar sidang isbat pada 22 Maret 2023 untuk menentukan awal Ramadan 1444 H. Pemerintah memfasiltiasi pertemuan ini sekaligus sebagai ajang silaturahmi. Kita bersyukur bisa memulai ibadah Ramadan dengan bersama-sama.

Keputusan itu bukan kemenangan satu pihak. Justru, ini merupakan jalan tengah bagi kemenangan bersama. Sebab, di satu sisi awal Ramadan dapat dimulai bersama-sama oleh umat Islam, namun di sisi lain juga tidak mengganggu kekhidmatan umat Hindu yang sedang menjalani Hari Nyepi. Pelaksanaan tarawih berjalan baik, dan tetap bisa menjaga kerukunan umat Islam dan umat Hindu di Bali dan di wilayah-wilayah lainnya. Semua bisa melaksanakan ibadah dengan khidmat dan nikmat.

Semangat kerukunan itu pula yang semestinya perlu terus dibangun oleh semua pihak. Sebab, ibadah Ramadan dan Hari Nyepi bukan hanya untuk meningkatkan kesalehan ritual individual, namun juga kesalehan sosial. Maka, ini menjadi momentum penting bagi semua umat beragama untuk menunjukkan kekhusukan beribadah dengan tetap menjaga kerukunan dan persaudaraan sebagai warga bangsa.

Di beberapa kasus, masih ada sejumlah pihak yang selalu mengaitkan masalah politik, kriminal ataupun sosial ke isu agama. Padahal bisa jadi isu itu awalnya bukan masalah agama, namun masalah politik atau masalah ketimpangan ekonomi dan sosial, namun dikait-kaitkan dengan masalah agama. Ini membahayakan karena dapat menyulut emosi masyarakat dan memancing kerawanan sosial, yang pada akhirnya akan mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.

Di sinilah pentingnya menjaga dan meneguhkan kembali pentingnya kerukunan umat beragama di tengah-tengah umat menjalankan ibadah puasa dan hari Nyepi yang bersamaan di tahun 2023 ini.

Umat Islam Indonesia telah menunjukkan tingkat toleransinya yang tinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu, tidak aneh kalau Indonesia banyak mendapat apresiasi oleh dunia internasional dan menisbatkan Indonesia termasuk negara yang demokratis.

Karena itu, imbauan Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi dalam sambutan setelah sidang Itsbat menentukan awal Ramadan 1444 H di kantor Kementerian Agama agar semua pihak menghormati umat Islam yang sedang berpuasa layak untuk mendapat perhatian. Ketua Komisi VIII mengimbau masyarakat agar tidak makan dan minum di ruang publik selama Ramadan 1444 H/2023. Imbauan itu dikeluarkan agar masyarakat dapat menghormati pihak-pihak yang tengah melaksanakan ibadah puasa Ramadan.

Ashabul Kahfi juga mengimbau agar masyarakat dapat menjadikan puasa Ramadan sebagai wadah pemersatu umat. Untuk itu, seluruh pihak diharapkan dapat menjaga ketertiban dan keamanan. Menurutnya, puasa harus menjadi wadah pemersatu seluruh umat, di dalamnya ada banyak hal yang perlu diteladani, termasuk bagaimana menghargai antar dan intra umat.

Ramadhan tahun ini menjadi momentum untuk kembali menguatkan kerukunan dan solidaritas umat beragama, baik di internal umat beragama, antara umat beragama maupun umat beragama dengan pemerintah. Semua pihak harus menyadari bahwa kerukunan harus dikuatkan demi menghadapi tantangan zaman yang amat berat sekarang ini. Apalagi tahun ini adalah tahun politik menghadapi Pemilu tahun 2024. Karena itu semua pihak harus bisa menjadi umat beragama yang terbaik dan dapat menghormati agama lain karena pada sisi lain mereka juga ingin agamanya juga dihormati.

Untuk menjaga spirit puasa Ramadhan ini, maka kita mesti bisa menjaga agar puasa tidak hanya sekadar rutinitas semata, atau sekadar menggugurkan kewajiban perintah agama. Puasa harus dapat membangun kerukunan umat beragama di Indonesia agar masa depan Indonesia menjadi lebih baik. Kini saatnya menjadikan puasa Ramadan sebagai momentum merajut kasih kepada sesama manusia sebagai sesama hamba Allah SWT.

Agus Sholeh (Subdit PAI SMP/SMPLB Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktroat Jenderal Pendidikan Islam)


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Kolom Lainnya Lihat Semua

Lainnya Lihat Semua