Kolom

Metode Baca Al-Qur’an Mama Papa

Mahrus eL-Mawa

Mahrus eL-Mawa

Setelah “Jet Tempur”, kali ini dipaparkan “Mama Papa” dalam ragam metode baca Al-Qur’an di Indonesia. Ini adalah sebuah nama metode yang tidak kalah uniknya dari “Jet Tempur”.

Dalam buku “Ensiklopedi Metode Baca Al-Qur’an di Indonesia”, (2022: 145-146), seperti ditulis Sofian Effendi, nama metode “Mama Papa” ini sengaja dibuat untuk memudahkan ingatan setiap orang. Pemilihan diksi atau bahasa semacam ini dibuat mudah agar menjadi motivasi secara psikologis bagi pembaca atau yang hendak mempelajarinya.

Pada sisi lain, teknik memori dan asosiasi sengaja dipilih agar mudah diingat. Berbeda dengan metode-metode lainnya, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, metode Mama Papa diperuntukkan bagi semua kalangan dari berbagai tingkatan umur.

Lebih lanjut, Effendi menyebutkan bahwa metode ini memiliki judul lengkap “Mengajar 3 Jam Bisa Baca Al-Qur’an Metode Mama Papa”. Metode Mama Papa ditulis H. Muhammad Taslim dan diterbitkan pertama kali pada tahun 2009 oleh Forum Persatuan Guru Ngaji (FPGN) Kota Tengerang Selatan Banten.

Metode ini ditulis dengan latar belakang pengajaran Al-Qur’an pada era sebelum tahun 2000-an yang membutuhkan waktu lama. metode Mama Papa hadir dengan menawarkan proses pembelajaran yang singkat, yakni cukup 3 jam saja bisa membaca Al-Qur’an, sebuah ikhtiar yang cukup “menantang”, bukan?

Ciri khas dari Metode Mama Papa yang mudah diingat ini, dari aspek penamaan dan pendekatan pembelajarannya, menggunakan panggilan lebih familiar dalam kehidupan sehari hari, misalnya ADA MAMA, ADA PAPA, ADA KAKAK, ADA SAYA. Selanjutnya, pengenalan huruf hijaiyyah tidak secara berurutan, tetapi dikenalkan huruf Hijaiyyah dibarengi dengan cara bercerita.

Misalnya, untuk cerita pertama menggambarkan tentang rumah. Ada alat bantu dengan gambar rumah. Ada pertanyaan yang diajukan kepada yang sedang belajar, “rumah itu biasanya ada siapa, anggota rumah tangga yang terdiri dari Mama, Papa, Kakak, dan Saya. Kalimatnya berbunyi “Ada MAMA, PAPA, KAKAK, SAYA” untuk pengenalan huruf alif, dal, mim, fa, kaf, sin, dan ya (س ي ا د م ف ك ). Adapun media pembelajaran yang digunakan adalah buku ajar dan media tulis berupa white board atau media powerpoint.

Sebaran metode Mama Papa yang diinisiasi melalui forum persatuan guru ngaji (FPGN) Kota Tangerang Selatan dan Yayasan Mama Papa dengan cara pelatihan, antara lain: pelatihan membaca Al-Qur’an cepat yang diadakan oleh Rumah Al-Balad Kota Depok dan Training of Trainers (ToT) kepada puluhan ustaz dan guru mengaji di Masjid Cikal Harapan BSD City. Sayangnya, data terkait daerah mana saja yang sudah menggunakan metode Mama Papa belum diketahui sampai dengan tulisan ini dibuat.
Keunikan nama-nama metode baca Al-Qur’an di Indonesia yang ada, sejalan dengan kreativitas serta harapan baru dari berbagai pihak, seperti para pengajar, pembelajar, maupun praktisi pendidikan Al-Qur’an tingkat pra dasar, khususnya.

Nama metode “Jet Tempur” dan “Mama Papa” nampaknya kurang lazim sebagai sebuah nama dalam pendidikan Al-Qur’an yang terbiasa dengan kata berbahasa Arab, seperti Iqro’, Qira’ati, dan Yanbu’a. Ala kulli hal, apapun nama metodenya, semoga adanya cara baca Al-Qur’an bagi anak bangsa dapat turut serta mengurangi kebuta aksaraan pada baca tulis Al-Qur’an di Indonesia. []

Mahrus eL-Mawa (alumni jurusan Tafsir Hadits IAIN Sunan Kalijaga, nyantri di pesantren Al-Munawir Krapyak dan Salafiyah Pemalang, Kasubdit Pendidikan Al-Qur’an)


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Kolom Lainnya Lihat Semua

Lainnya Lihat Semua