Kristen

Allah Sumber Kekuatan dan Hikmat

Dr. Ir. Johan Pasaribu M.Th, M.Mis (Senior Pastor)

Dr. Ir. Johan Pasaribu M.Th, M.Mis (Senior Pastor)

Dalam 1 Korintus 1:26-31, Paulus mengatakan bahwa pemberitaan Injil yang dia lakukan menghasilkan dua efek yang berlawanan. Pertama, Injil merupakan kekuatan Allah bagi orang yang diselamatkan. Kedua, Injil dianggap sebagai kebodohan oleh orang-orang yang akan binasa.

Sekarang coba pikirkan, kalau orang menganggap Injil sebagai kebodohan, bukankah itu berarti bahwa mereka menganggap diri mereka sendiri sebagai orang berhikmat? Namun menurut Paulus, hikmat manusia tidak ada artinya di hadapan Allah. Hikmat dan kebijaksanaan manusia tak akan memampukan orang untuk mengenal Kristus, juga tidak akan mampu membebaskan mereka dari dosa-dosa mereka.

Hanya "kebodohan" untuk percaya pada Injil Kristuslah yang akan memampukan orang untuk memiliki pengenalan akan Kristus hingga dosa-dosanya diampuni. Dan jika ada orang-orang yang meminta tanda sebagai pembuktian kemahakuasaan Kristus, maka saliblah yang menjadi tandanya. Meskipun salib bisa saja dianggap sebagai tanda kutuk atau hukuman, yang memperlihatkan ketidakmampuan Kristus membebaskan diri dari salib.

Hikmat manusia mungkin saja terdengar indah, tetapi belum tentu hikmat itu akan mengarahkan orang pada Kristus dan karya salib-Nya. Itu sebabnya Paulus, mengritik kesukaan jemaat Korintus akan hikmat yang diajarkan manusia.

Meski demikian, bukan berarti berita Injil yang disampaikan oleh Paulus tidak mengandung hikmat sama sekali. Namun hikmat itu tersembunyi dan bersifat rahasia, tetapi terbuka bagi mereka yang sudah matang. Matang di sini bermakna sama dengan dewasa. Orang yang dewasa adalah orang yang tahu membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Kita tahu bahwa anak kecil akan memasukkan apa saja ke dalam mulutnya, tanpa mau tahu apakah itu berbahaya atau tidak. Jadi orang yang matang yang dimaksudkan Paulus adalah orang yang tahu membedakan manakah hikmat yang dari Allah dan mana yang bukan.

Lalu, mengapa penguasa dunia gagal mengenali hikmat mulia itu? Karena hikmat itu datang secara tersembunyi, tetapi dinyatakan melalui Injil Kristus sebagaimana yang diberitakan Paulus. Hikmat itu adalah sebuah rahasia suci, yang tidak dapat diketahui hanya dengan hikmat manusia, melainkan hanya melalui penyataan Allah. Itu sebabnya, hanya Roh Kudus yang dapat menyampaikan hal ini kepada manusia.

Oleh karena manusia duniawi tidak menginginkan segala sesuatu yang berasal dari Allah, karena dianggap sebagai suatu kebodohan, maka manusia tidak dapat memahami segala sesuatu yang dari Allah. Percuma saja mengharapkan manusia duniawi dapat memahami dan menghargai hal-hal yang bersifat rohani.

Namun sayangnya, masih ada orang-orang Kristen yang berpikir seperti manusia duniawi. Orang-orang semacam ini menolak hal-hal yang bersifat rohani dan hidup hanya dalam perspektif kekinian. Mereka tidak mau direpotkan dengan memandang hidup dari perspektif hikmat Allah. Kiranya kita menjadi orang Kristen yang hidup berlandaskan hikmat Allah karena Firman yang hidup itu telah menghidupkan kita.

Dalam kehidupan kita sebagai Warga Negara Indonesia sudah selayaknya kita menjadi orang yang mempunyai Hikmat Allah sebagai pedoman hidup dan kekuatan hidup yang menjadikan hidup terang di bangsa Indonesia. Hikmat Allah harus tercermin dalam kehidupan umat Kristiani di Indonesia yang menunjukkan bahwa Injil membawa kemampuan yang berbeda dengan hikmat dunia yang hanya mengandalkan kekuatan diri sendiri tanpa kekuatan Allah yang menyertainya sehingga hidup mereka tidak merdeka dari dosa dan tidak mencerminkan kemuliiaan Allah.

Tentunya sebagai orang percaya pada Kristus dan mempercayai Injil sebagai Hikmat Allah akan disertai Tuhan dalam membuat perencanaan kehidupan, menjalankan kehidupan, dan mencapai tujuan hidup yang pastinya akan berhasil dan beruntung jika mengimani Firman Tuhan dan merenungkannya siang dan malam serta melakukan Firman Tuhan dalam kehidupannya. Sehingga anak-anak Tuhan di Indonesia diharapkan dapat hidup menunjukkan mencerminkan kemuliaan Allah yang semakin besar yang tidak dimiliki oleh mereka yang hanya memiliki hikmat dunia.

Pada akhirnya, melalui corong mimbar Kristen ini, diharapkan semua anak-anak Tuhan di Indonesia yang mengandalkan Allah sebagai sumber kekuatan dan hikmat, harus menjadi agen perubahaan di segala aspek kehidupan yang membawa Indonesia kepada Terang Kristus dan menjadi agen perdamaian. Amin.

Tuhan Yesus Memberkati

Dr. Ir. Johan Pasaribu M.Th, M.Mis (Senior Pastor)


Fotografer: Istimewa

Kristen Lainnya Lihat Semua

Pdt. Dr. Andreas Agus (Rohaniwan Kristen)
Layak Dipercaya

Mimbar Agama Lainnya Lihat Semua

Khutbah Jumat
Keagungan Ramadan