Mamuju (Kemenag) --- Sekjen Kemenag Nizar memberikan pembinaan kepada ASN Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Barat. Nizar mengingatkan tentang program prioritas Menag Yaqut Cholil Qoumas untuk melakukan penguatan moderasi beragama.

"Mari kita berkomitmen bersama untuk menjaga keseimbangan yang paripurna. Semua warga masyarakat apapun suku, etnis, budaya, agama dan pilihan politiknya, harus mau saling belajar melatih kemampuan mengelola dan mengatasi perbedaan," pesan Nizar di Mamuju, Jumat (07/01).

Menurutnya, penguatan moderasi beragama menjadi bagian dari prioritas Kemenag yang sudah masuk dalam RPJPM 2020-2024. Ada beberapa hal yang perlu dipahami bersama terkait penguatan moderasi beragama. Pertama, penguatan cara pandang, sikap dan praktik beragama jalan tengah. Kedua, penguatan harmoni kerukunan umat beragama. Ketiga, penyelarasan relasi agama dan budaya. Keempat, peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama.

"Kelima, pengembangan ekonomi dan sumberdaya keagamaan," ujarnya.

Selain terkait moderasi beragama, Nizar juga menggarisbawahi aspek lainnya, yaitu: pembenahan aspek kelembagaan dan SDM. Langkah yang dilakukan antara lain dengan penataan organisasi dan tatalaksana kantor pusat dan instansi vertikal. Dampaknya, penambahan dan/atau pengurangan jabatan struktural harus berdasarkan pada peraturan perundang-undangan.

"Termasuk juga dengan melakukan transformasi kelembagaan perguruan tinggi keagamaan negeri yang dilaksanakan secara terbatas, sesuai peraturan perundang-undangan, serta dengan memperhatikan peluang dan tantangan," tandasnya.

Pembimaam ini dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris, Direktur GTK Madrasah Muhammad Zain, pejabat Kanwil Kemenag Sulbar, serta para Kepala Madrasah Negeri.

Kakanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Barat M. Muflih B. Fattah, berharap HAB ke-75 Kemenag menjadi momentum bagi keluarga besar Kanwil Kemenag Sulbar untuk menjadi lebih baik lagi di masa akan datang. Kakanwil mengingatkan, Kementerian Agama baru saja memberikan Harmoni Award kepada Provinsi Sulawesi Barat dengan katagori daerah rukun dan damai. Ia minta agar jajarannya bersama masyarakat dapat mempertahankan predikat yang telah diraih.

“Predikat Harmony Award perlu diapresiasi dan dipertahankan, kiranya tokoh agama dan tokoh masyarakat khususnya yang ada di Sulawesi Barat untuk terus bergandengan tangan dalam mewujudkan program pembangunan secara berkelanjutan," tandasnya.