Bogor (Kemenag) --- Kementerian Agama tahun 2017 menggulirkan program pembinaan pendidikan agama di wilayah perbatasan (Bina Kawasan). Sebanyak 45 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) ditempatkan di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).

Direktur Pendidikan Agama Islam Imam Safei mengatakan bahwa program ini dalam rangka melayani pendidikan agama Islam pada wilayah yang tidak terjangkau dan menjangkau kawasan yang tidak terlayani.

"Program ini diselenggarakan bekerjasama dengan TNI. TNI jaga keamanan, guru PAI jaga keimanan," terang Imam Safei di Bogor, Selasa (01/05).

Menurut Imam, 45 guru PAI dikumpulkan di Bogor dalam kegiatan Pengembangan Islam Rahmatan lil Alamin dan Perspektif Multikultural. Event yang dikemas indoor dan outdoor mengusung tema Penguatan Moderasi Islam dan Bela Negara. Mereka juga berkesempatan berdialog dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Dikatakan Imam, Bela Negara dapat diwujudkan melalui penguatan karakter diri dalam berkepribadian, berbudaya serta menjunjung tinggi rasa cinta kepada tanah air. Karena itu, semangat bela negara jangan hanya diartikan sebagai gerakan wajib militer atau militerisasi. Bela negara juga bisa dipahami sebagai upaya membangun sikap anak negeri untuk penguatan moderasi Islam dalam menyadari hak dan kewajibannya bagi negara.

Imam menambahkan, saat masyarakat tidak mau lagi peduli dengan kesadaran berbangsa dan bertanah air, ketika spirit bela negara menjadi lemah, itulah saatnya Guru PAI sebagai kader bela negara melalui Bina Kawasan hadir di tengah-tengah masyarakat.

"Untuk mengantisipasi hal ini, penguatan semangat bela negara perlu kita tingkatkan kembali. Saya berharap, kehadiran kader Guru PAI Bina Kawasan ikut aktif dalam Gerakan Bela Negara di Bogor dapat mensosialisasikan semangat ini kepada seluruh masyarakat, sehingga mengedepankan semangat Guru PAI dalam menjaga keimanan NKRI," tandasnya.