Madinah (Pinmas) – Menjelang kedatangan jemaah gelombang pertama ke Madinah, sarana dan prasarana Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah sudah siap melayani jemaah begitu pula kesiapan petugas kesehatan yang seluruhnya berjumlah 108 orang termasuk tenaga musiman (temus). Hal tersebut dikatakan Kepala BPHI Madinah Dr. Tjetjep Ali Akbar ketika ditemui Media Center Haji (MCH) Madinah di Kantor BPHI, Sabtu (30/8).

Dari pantauan MCH, ruang perawatan untuk jemaah yang sakit laki-laki dan wanita sudah tertata dengan baik, ruangan tersebut dipisah dengan partisi, terlihat sejumlah peralatan medis seperti tabung gas, alat infus dan lainnya sudah terpasang. Sejak kedatangan pertamanya di Madinah tim BPHI langsung melakukan bersih-bersih dan penataan ruang perawatan dan sarana lainnya.

Terkait dengan ketersediaan obat-obatan, dikatakan Tjetjep sejauh ini persediaan obat masih lengkap meski ada 6 ton obat-oabatan yang tertahan di bea cukai Arab Saudi karena terkendala peraturan baru pemerintah Arab Saudi yang mengharuskan obat-obatan tersebut dilengkapi dengan Surat Izin yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

“Tahun sebelumnya tidak mesti ada persyaratan izin dari Kemenlu RI, namun pemerintah Arab saudi tahun ini mengharuskan ada izin dari Kemenlu, saat ini surat izin tersebut sedang diurus, Insya Allah segera selesai” ujarnya. (dm/mch).