Nasional

Dikukuhkan sebagai Guru Besar UIN Walisongo, Dekan Ushuluddin Bahas Signifikansi Filsafat

Pengukuhan Hasyim Muhammad sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pemikiran Islam

Pengukuhan Hasyim Muhammad sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pemikiran Islam

Semarang (Kemenag) --- Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang hari ini mengukuhkan Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora Hasyim Muhammad sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pemikiran Islam.

Pengukuhan berlangsung dalam Sidang Senat Terbuka yang dipimpin Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Imam Taufiq di Gedung Tgk. Ismail Yaqub Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo, Semarang, Rabu (15/3/2023). Pengukuhan Guru Besar ini menjadi rangkaian dari Dies Natalis UIN Walisongo ke 53 yang mengangkat tema “Berdaya Membangun Karya”.

Dalam orasi ilmiahnya, Prof Hasyim Muhammad menyampaikan tema, “Mengembalikan Filsafat sebagai Basis Nalar Keislaman.” Prof Hasyim membahas tentang signifikansi filsafat sebagai alat studi ilmu-ilmu keislaman dan beragam kritik terhadap kelemahannya. Disampaikan pula beberapa alternatif pendekatan untuk menyempurnakannya.

Prof Hasyim Muhammad yang juga Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora memiliki berbagai pengalaman dalam karirnya. Ia merupakan Sekretaris Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi (2002-2006), Ketua Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi (2006-2011), Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama (2011-2014) di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang. Ia juga pernah menjabat sebagai Sekertaris Kopertais Wil X Jawa Tengah.

Prof Hasyim Muhammad menempuh pendidikan S1 Tafsir dan Hadis di IAIN Walisongo. Jenjang Magister Studi Islam dan Program Doktoral Studi Islam juga ditempuh di IAIN Walisongo Semarang. Ia merupakan alumni Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran, Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Langitan Widang Tuban, Pesantren Ma’hadul Ulummis Syar’iyah Sarang Rembang, dan Pesantren Sunan Drajat Paciran Lamongan.

Keilmuan beliau didukung dengan pengalamannya dalam mengikuti berbagai pelatihan. Tercatat, Prof Hasyim pernah mengikuti Academic Recharging for Islamic Higher Education Tahun 2012 di Gottingen University Jerman, Professional Development Program in International Research Management and Preparation of Manuscript for International Publication Tahun 2013 di The University of Queensland Australia, Advenced Conflict Resolotion & Mediation in Practice Training, Teaching and Research Tahun 2016 di Centre for Conflict Resolution and Mediation (CvC) Haarlem and Vrije University Amsterdam Belanda dan Research Management and Rangking University Workshop di UTM Malaysia Tahun 2022 di UTM Malaysia.

Selain dunia akademisi, Prof Hasyim Muhammad juga aktif di berbagai Organisasi Sosial Keagamaan. Ini merupakan perwujudannya dalam menguatkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu: Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. Kiprahnya di berbagai Organisasi Keagaamaan ini adalah bagian dari Pengabdian Masyarakat.

Beberapa pengalamannya antara lain: Pengasuh Forum Mudzakarah Semarang ( 199702021), Ketua Lembaga Pengkajian Keagamaan dan Kemasyarakatan Semarang (2004-2006), Wakil Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Tengah ( 2018-2023), Pembina Lembaga Kesejahteraan Sosial Berbasis Mahasiswa (LKS-BM) Jawa Tengah (2019-Sekarang) dan Pengasuh Oemah Santri BPI Semarang (2018-sekarang).

Beberapa Karya Prof Hasyim Muhammad antara lain artikel ilmiah yang berjudul Qur’anic Mantras Recite by Samanic Santri in Jawa, Sir William Jones (1746-1794) and The Early Orientalist Discourse on Sufisme, Peace Building Activism of Millennial Santri through Social Media: A Nethnographi Study, Diskursus Deradikalisasi Agama: Pola resistensi Pesantren terhadap Gerakan Radikal. Beberapa Buku juga lahir menjadi karyanya seperti Al Qur’an: Keislaman dan Kearifan Lokal (2021), Implementasi Moderasi Beragama di PTKI (2021), Psikologi Qur’ani(2016).

Dalam Pengukuhan Guru Besar kali ini ditampilkan pula Pameran Karya Seni dari Mahasiswa Fakultas Ushuludin dan Humaniora(FUHUM). Ini menjadi bagian dari wujud 'Berdaya Membangun Karya' dari Mahasiswa FUHUM UIN Walisongo Semarang.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua