Jakarta (Pinmas) —- Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag, Abd. Rahman Mas’ud, membuka Rakor Balai Diklat Keagamaan (BDK) Banjarmasin melalui Video Conference, Jum’at (27/2). Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka pemanfaataan perkembangan teknologi.

Selain itu, kegiatan ini juga sebagai langkah kongkrit mendukung kebijakan Presiden RI dalam efisiensi anggaran. Melalui video conference, Kabalitbang Diklat bisa membuka rakor ini dari kantor Kemenag Jakarta, tanpa harus melakukan perjalanan ke Banjarmasin.

Di samping lebih efisien dari sisi anggaran, penggunaan video conference juga lebih efektif karena Kabalitbang-Diklat tidak harus meninggalkan kantor sehingga tetap bisa menjalankan tugas-tugas lainnya. Apalagi pada hari yang sama, Kabalitbang juga menyelenggarakan bedah buku tentang Manajemen Konflik Keagamaan, Analisis Latar Belakang Konflik Keagamaan Aktual.

Dalam sambutannya, Kabalitbangdiklat menyampaikan bahwa dunia pendidikan memiliki peran signifikan. Meskipun membutuhkan proses yang tidak sebentar, pendidikan dapat membentuk karakter masyarakat.

Untuk meningkatkan kualitas kediklatan, Balitbang Diklat menurut Mas’ud akan terus mendorong peningkatan kompetensi widyaiswara. “Widyaiswara sebagai ujung tombak kediklatan harus memiliki kompetensi yang memadai. Oleh karena itu, saya mendorong agar para widyaiswara minimal berpendidikan strata 3,” ujarnya.

Dalam sesi tanya jawab, perwakilan STAHN Palangka Raya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Badan Litbang dan Diklat. “Badan Litbang dan Diklat kami rasakan manfaatnya dalam peningkatan SDM. Namun demikian, kiranya perlu diperluas sasaran diklat. Kami berharap diklat untuk para dosen dan pustakawan dapat diperbanyak” harapnya.

Menanggapi permintaan tersebut, Kabalitbangdiklat menyampaikan akan terus berusaha memperluas cakupan sasaran di masa yang akan datang. (ags/mkd/mkd)