Serpong (Kemenag) --- Hari kedua International Islamic Education Expo (IIEE) 2017, banyak pengunjung datang, memadati arena pameran di ICE BSD City. Tidak sedikit dari mereka adalah siswa-siswa madrasah dari beberapa daerah di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Di antara mereka, 96 siswa kelas IX asal MTsN 3 Kota Cilegon. Jauh-jauh dari Cilegon, mereka datang untuk melihat pameran sekaligus belajar di luar kelas (outing) tentang perkembangan pendidikan Islam yang dipamerkan.

"Kami datang dari MTsN 3 Kota Cilegon, membawa siswa-siswi untuk praktek luar kelas mata pelajaran Bahasa Indonesia," kata guru pembimbing siswa Shafa saat ditemui Humas, Rabu (22/11).

Shafa mengaku telah memberikan tugas kepada para siswa untuk melakukan pengamatan luar kelas dan memperhatikan lingkungan. Selain menambah wawasan, tugas itu diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam desain kegiatan berbasis proyek.

Salah satu siswa, Nahdhiyatul Auliya, melakukan pengamatan di stand Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah. Siswa yang bercita-cita melanjutkan ke MAN IC ini mengamati tampilan buku dan produk lainnya yang dipamerkan di sana.

Dari hasil amatannya, Nahdiyatul Auliya menyoroti dekorasi dan kebersihan. "Sebaiknya, objek-objek yang menjadi daya tarik, dijaga dan dirawat, utamanya kebersihan," pesan Auliya.

Lain halnya dengan Nurul Hikam. Dia melihat stand GTK Madrasah terlalu kecil dan sempit. Padahal, pengunjung yang datang banyak dan rombongan sehingga mereka tidak semuanya bisa melihat objek yang dipamerkan.

Namun demikian, Nurul Hikam menilai stand GTK Madrasah sudah bagus, banyak ditemukan buku-buku referensi untuk sekolah. "Semoga Kementerian Agama bisa terus membuat event-event pendidikan seperti ini," tutup Hikam.