Jakarta (Kemenag) - Kepala Badan Litbang dan Diklat Abdurahman Masud mengatakan, dalam era digitalisasi segala bidang ini, tantangan utama kita adalah kecepatan, ini disebabkan karena terjadi perubahan cara produksi maupun cara konsumsi di tataran masyarakat, apa yang dahulu tidak berlaku bahkan tabu, sekarang ini menjadi praktek baru yang mulai seperti candu.

"Pelayanan kepada masyarakat bukan sesuatu yang terkecualikan dari arus perubahan bahkan harus mengikuti kecepatan yang sama dengan perubahan di sekitarnya, jika tidak ingin menjadi titik penyumbat aspirasi dan gairah masyarakat," kata Abdurahman Masud dalam amanatnya selaku Inspektur Upacara Hari Kebangkitan Nasional ke -109 di Lapangan Upacara Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta, Senin (22/5).

Menurutnya, kecepatan memang penting, namun satu hal lain yang tidak kalah penting adalah keberpihakan kita untuk dapat menghindari ekses buruk dari kemajuan teknologi dan digitalisasi. Dkatakannya, hal tersebut tidak dapat dipungkiri, inovasi, kemajuan teknologi, dan digitalisasi menciptakan dampak kerusakan yang membuat tatanan lama ditinggalkan dan diganti dengan teknologi.

Pemerintah melihat, digitalisasi berbagai kegiatan masyarakat menuju ekonomi digital merupakan kesempatan yang besar dan memiliki kekuatan untuk memberikan pengaruh kepada pemanfaatan peluang secara cepat dan masif kepada masyarakat luas, sehingga bisa menjadi alat atau senjata yang ampuh untuk mengurangi ketimpangan distribusi kekayaan melalui pemanfaatan kesempatan yang nyata di lapangan.

"Semoga kota semua bisa meniti ombak perubahan digital dengan selamat sentosa dan berbuah manis bagi orientasi pelayanan kepada masyarakat, hanya dengan semangat untuk tidak meninggalkan satu orang pun tercecer dalam gerbong pembangunan, maka NKRI akan tetap jaya," ujarnya. (boy/dm/dm).