Jakarta (Kemenag) --- Sekretaris Ditjen Bimas Buddha Caliadi mengajak umat Buddha di Indonesia untuk mempedomani ajaran Buddha secara utuh. Menurutnya, hal itu diperlukan agar umat tidak mudah terjebak pada kesalahpahaman, tetapi sebaliknya, dapat saling memberikan manfaat, baik bagi pribadi, masyarakat, maupun bangsa dan negara.

Pesan ini disampaikan oleh Caliadi saat mewakili Dirjen Bimas Buddha memberikan sambutan pada perayaan Waisak 2561 BE yang diselenggarakan Sangha Mahayana Indonesia di Jakarta, Senin (01/05).

Menurutnya, peringatan Waisak bersama mencerminkan kebersamaan umat Buddha dalam mewujudkan toleransi serta semangat Bhinneka Tunggal Ika. Hal ini diharapkan bisa menjadi momentum bagi umat Buddha untuk mengenang kembali sejarah perjuangan Sidharta Gotama.

"Dalam Waisak ini, marilah kita meningkatkan keyakinan kepada Triratna, sehingga kita tidak mudah terpengaruh radikalisme yang menjadi ancaman dalam kehidupan keagamaan di Indonesia," ucap Caliadi.

"Selaku pemerintah, kami mengajak umat Buddha agar dapat meningkatkan tatanan kehidupan melalui lima budaya kerja agar dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat," lanjut Caliadi.

Caliadi menambahkan, perayaan Waisak bersama ini menjadi sarana pembinaan umat, agar mampu meningkatkan keperdulian sosial serta kerukunan, baik internal umat Buddha, antar umat beragama, maupun umat Buddha dengan pemerintah.

Perayaan Waisak ini diisi dengan lantunan lagu dari penyanyi Indira, lantunan grup alat musik tradisional mandarin Milaromus Buddhis Guzheng, serta Tarian Manjusri. Sedangkan acara ritual, diisi engan ritual Pemandian Rupang Bodhisattva Sidharta Dhammadesana oleh Bhiksu Andanavira Mahasthavira

Acara ini dihadiri oleh Pembimas Buddha Prov. DKI Jakarta, Penyelenggara Bimas Buddha Kota Jakarta Barat, beserta ribuan umat Buddha. (dbb/mkd/mkd)