Jakarta (Pinmas) —- Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren tahun ini memberangkatan sepuluh santri dan ustad pesantren ke Inggris. Pelepasan pemberangkatan ini dilakukan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (09/09).

Dalam kesempatan itu, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ace Saifuddin, menyampaikan bahwa para santri dan ustad yang berangkat diharapkan mampu mensosialisasikan kepada masyarakat luas bahwa pesantren sesungguhnya jauh dari pemahaman yang radikal, sarang teroris, dan gerakan keagamaan yang tidak menghargai perbedaan.

“Berilah informasi apa adanya bahwa pesantren sangat menghargai atas perbedaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan”, ujar Ace Saifuddin.

Ace Saifuddin berharap, ke depan pondok pesantren bisa menjadi destinasi pendidikan unggulan di Indonesia, bahkan dunia. Sebab, pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki karakter keindonesiaan dan tidak dimiliki oleh negara manapun.

“Secara internal, pondok pesantren harus terus meningkatkan keunggulan dan karakterisnya masing-masing. Di samping mengaji, perlu difikirkan lokus-lokus pesantren yang memiliki keunggulan di bidang tafaqquh fiddin, bahasa dan budaya, pertanian, perikanan, vokasional, dan lain-lain,” terangnya.

Pengiriman duta pesantren ini merupakan hasil kerjasama antara Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta Indonesia dengan The Holy Family Catholic School, Keighley, West Yorkshire, England. Kegiatan ini bertujuan untuk kerjasama antara pondok pesantren dengan masyarakat dunia internasional terutama di bidang pengembangan bahasa dan budaya.

Dalam pelepasan itu, dihadiri oleh Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Drs. H. Ace Saifuddin, MA dan Kepala Seksi Ketenagaan pada Subdit Pendidikan Diniyah, Dr. H. Suwendi, M.Ag, serta peserta yang mengikuti program berjumlah 10 orang dan didampingi oleh pembina dari Pesantren Darunnajah. (swd/mkd/mkd)