Nasional

Kemenag Minta PTKIN Perkuat Sinergisitas Tangkal Gerakan Radikal dan Intoleran

Lhokseumawe (Kemenag) --- Kementerian Agama meminta civitas akademika Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), terutama mahasiswa untuk memperkuat sinergisitas dengan berbagai komponen dalam menangkal paham serta gerakan radikal dan intoleran. Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Seksi Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Kementerian Agama RI, Muhammad Aziz Hakim, di IAIN Lhokseumawe, Aceh.

“Sinergi dari dalam kampus sangat diperlukan karena ancaman kelompok radikal nyata adanya,” tutur Aziz Hakim, yang hadir mewakili Direktur Pendidikan Tinggi Keagaaman Islam saat membuka kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Lhokseumawe, Aceh, Kamis (09/08).

Saat ini menurut Aziz Hakim, radikalisme menjadi tantangan besar bagi PTKIN di seluruh Indonesia. “Realitas ini tidak bisa dhindari karena multifaktor yang mendukung berkembangnyya paham radikalisme,” terang Aziz Hakim.


Aziz Hakim menambahkan perlunya langkah antisipatif dan preventif untuk menangkal radikalisme dan sikap intoleran. “Salah satunya dengan menumbuhkembangkan paham islam yang moderat pada setiap lini kehidupan, termasuk di kampus PTKIN,” ujar alumni UIN Walisongo ini.

Menurut Aziz penting bagi mahasiswa untuk memperkaya pengetahuan , termasuk pengetahuan agama dan kebangsaan. PBAK memiliki peran strategis dalam meletakkan dasar berbagai pemahaman mahasiswa, salah satunya pemahaman keagamaan. “Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) bagi mahasiswa baru merupakan gerbang pertama mahasiswa untuk memasuki "kawah candradimuka" keilmuan,” kata Aziz Hakim.

Aziz Hakim juga mengingatkan kepada mahasiswa baru IAIN Lhokseumawe, bahwa untuk mengetahui bagaimana dunia kampus, penting bagi mahasiswa untuk menjadi aktivis.”Tetapi harus bisa menyeimbangkan antara dunia aktivis dengan menjadi akademisi,”pesan Aziz.

Kegiatan PBAK IAIN Lhokseumawe dilaksanakan pada tanggal 9-12 Agustus 2018 dan diikuti oleh 1.207 mahasisswa baru yang terbagi di empat fakultas. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Lhokseumawe, Bastiar, mengatakan tujuan diselenggarakannya PBAK adalah agar mahasiswa mengenal dengan baik masyarakat akademik dengan segala problem yang melingkupinya.

“Melalui kegiatan ini, PTKIN berkewajiban membangun kecakapan mahasiswa, sehingga siap mengemban amanah untuk menjadi agen perubahan,” tegas Bastiar.

Senada dengan Aziz Hakim, Bastiar mengharapkan agar mahasiswa baru sanggup membentengi diri dari paham-paham radikal. Karenanya harus dapat memahami Islam yang hanif dan moderat.

Kegiatan PBAK diselenggarakan secara serentak di 58 PTKIN yang dimulai pada tangal 26 Juli sampai akhir Agustus. PBAK kali ini diberikan mandat agar menjadi sarana efektif mendesiminasikan paham Islam yang moderat. Selain itu juga untuk meneguhkan komitmen mahasiswa akan nilai-nilai kebangsaan, (RB)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua