Nasional

Kementerian Agama Perkuat FKUB dan Interfaith Dialogue

Jakarta (Pinmas) --- Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Bahrul Hayat menegaskan bahwa Kementerian Agama akan terus memperkuat keberadaan forum kerukunan umat beragama (FKUB) dan dialog lintas iman (interfaith dialogue). Ini dilakukan dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas kerukunan di Indonesia yang menjadi program prioritas Pemerintah. Arahan Presiden sangat jelas ketika menekankan pentingnya peran kita dalam membangun kerukunan, baik di dalam maupun luar negeri. Di dalam negeri, kita membangun kerukunan intern dan antar umat, baik melalui FKUB maupun berbagai program dan aksi yang dilakukan bersama ormas dan masyarakat lintas agama. Di luar negeri, kita terlibat aktif dalam Aliansi Peradaban Dunia untuk membangun Dunia yang damai, kata Bahrul ketika ditemui Pinmas dalam Open House di rumah dinasnya, Jakarta, Sabtu (17/08).

Terkait itu, Bahrul menjelaskan bahwa program Kementerian Agama untuk melakukan pembangunan dan pembentukan FKUB di seluruh Kabupatan/Kota sudah selesai. Kemenag kini fokus dalam memberikan dukungan agar operasional program-program FKUB bisa berjalan. Kita akan memberikan dana yang cukup signifikan tahun ini untuk mendorong agar FKUB itu bisa menggerakan aktivitasnya, tegas Bahrul.

Selain FKUB, lanjut Bahrul, Kementerian Agama juga terus melakukan penguatan program dialog lintas iman (interfaith dialogue). Penguatan ini akan dilakukan di beberapa titik dengan terus memperluas steakholders yang terlibat. Selain dengan negara yang sudah secara reguler ikut terlibat, baik dalam event tahuan atau dua tahunan, ada beberapa negara yang akan dilibatkan.

Beberapa negara di belahan Afrika akan ditambah, demikian juga beberapa negara di Eropa, terang Bahrul. Menurut Bahrul, selama ini program interfaith dialogue dilakukan secara bilateral di 22 negara. Selain itu juga ada forum regional Asia-Pasifik, forum regional Asia-Eropa, juga kerjasama dengan UNI Eropa.

Saya kira, peran Indonesia ini sesuai dengan amanat UUD bahwa kita harus membangun ketertiban dunia dan Indonesia menggunakan pendekatan dialog lintas iman dalam rangka membangun dunia yang toleran dan aman, tambah Bahrul. (mkd)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua