Jakarta (Pinmas) —- Menag Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa agama menyadarkan manusia bahwa keberadaannya tidak terpisahkan dari sesamanya dan juga alam semesta.

“Agama menyadarkan bahwa kita bagian yang tak terpisahkan dari sesama dan alam semesta,” demikian ditegaskan Menag dalam kultwit melalui akun pribadinya ‘@lukmansaifuddin dengan tagar agama, Sabtu (28/02).

Sejalan dengan hadis Nabi khoirun-nasi anfa’uhum lin-nas, Menag berpesan bahwa, agama mengajarkan sebaik-baik manusia adalah yang paling berkemampuan menebar manfaat bagi sesama.

“Agama itu memanusiakan manusia, bukan untuk alasan kita saling menafikan, menista, dan meniadakan sesama,” kicua Menag selanjutnya.

Kultwit ini cukup banyak direspon pengguna twitter. Lima jam berselang, serial kultwit ini tercatat diretweet oleh 339 orang dan dijadikan favorit oleh lebih dari 60 orang.

Tanggapan atas kultwit ini pun beragam. Akun kurusman misalnya, menanyakan: tapi banyak yg ngaku beragama tak berperilaku demikian. Akun ‘@Nia_Kuuurrr bertanya, jd kalau kita tdk menjaga kelestarian alam sdh trmasuk dzolim dg ciptaan Allah nggeh pak?

Sementara '@AuliaUbaedillah menyarankan, perlu reinterpretasi agar teks agama tdk lagi mjd alat pembenar bagi para oknum anti pruralitas.

Tentang kicauan Menag bahwa Agama mengajarkan sebaik-baik manusia adalah yang paling berkemampuan menebar manfaat bagi sesama, akun ‘galangardi menjawab, stuju pak lukman, njenengan panutanku.

Tentang agama memanusiakan manusia, ‘@PurbaSR mereplay dengan pesan sejenis dalam bahasa Inggris, Religion humanize it human, not the reasons for exclusivity, despised, and negate each other. Sementara ‘@zenponti menanggapinya dengan menyoal banyaknya spanduk dan situs online penebar kebencian: itu cukup banyak spanduk dan situs online berlabel agama sebar kebencian pd yang berbeda agama atau madzhab. Sedih!

“Agama itu memanusiakan manusia, bukan untuk alasan kita saling menafikan, menista, dan meniadakan sesama,” demikian Menag menutup kultwit dengan #agama.

(mkd/mkd)