Bogor (Kemenag) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, di era globalisasi dan digital saat ini, inovasi menjadi sesuatu yang niscaya tak terkecuali bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama. Menurut Menag, kita tahu birokrasi identik terkungkung dengan rutinitas termasuk birokrasi di negara kita, sehingga ditandaskan Menag kondisi tersebut harus dirubah, harus ada kesadaran bahwa ekspektasi di sekitar kita semakin besar. Karenanya, Menag mendorong agar ASN Kementerian Agama harus inovatif, harus keluar dari rutinitas.

"Kita harus inovatif, keluar dari rutinitas, harus jadi ASN yang gaul, tahu kebutuhan dan ekspektasi di lingkungan dan masyarakat kita," ujar Menag saat memberikan arahan sekaligus membuka kegiatan Penataran dan Lokakarta Pendidikan Karakter dan Internalisasi Lima Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama di Bogor, Selasa (4/4).

Dikatakan Menag, di era global ini, kita harus akrab dengan media, media sosial. Bagi kita, ujar Menag, hukumnya wajib. menurutnya, (media, medsos) adalah mata telinga kita untuk menemukenali kebutuhan masyarakat.

"Keluarlah dari rutinitas, bergaullah, jadilah ASN yang gaul, responsif, dan melayani," kata Menag menekankan.

Kepada ASN juga pejabat Kemenag, Menag kembali menekankan agar menggunakan teknologi informasi dalam kerangka membantu pekerjaan dan tugas kita, juga untuk membuat lebih transparan dan akuntabel. Sejauh ini upaya dan kerja keras kita melakukan perubahan di Kemenag mendapat apresiasi dari sejumlah pihak.

"Bersyukurlah, dan tinggalkanlah warisan (legacy) yang baik bagi Kementeriaan Agama," pesan Menag kepada peserta yang terdiri dari sejumlah Sekretaris Ditjen, Kakanwil Kemenag Provinsi dan Kepala Balai Diklat Kemenag.

Dalam kesempatan tersebut, Menag melakukan penandatanganan Komitmen Internalisasi Lima Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama disaksikan motivator Ary Ginanjar dan Kepala Pusdiklat Teknis Kementerian Agama Mahsusi. (dm/dm).