Ambon (Kemenag) --- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka Konferensi Musik IAIN Ambon. Konferensi kali pertama ini digelar di Pusat Kajian Musik Islam IAIN Ambon.

Konferensi ini mengusung tema "Islam, Music, Peace in Indonesia and Beyond". Tampak hadir, Plt Gubernur Maluku Zeth Sahuburua, Rektor IAIN Ambon Hasbullah Toisuta, Kakanwil Kemenag Maluku, Ketua MUI Kota Ambon, Karo Perencanaan Ali Rokhmad, Sesmen Khoirul Huda dan sejumlah musisi, termasuk Glenn Fredly.

Gedung Pusat Kajian Musik Islam juga dipenuhi civitas akademika IAIN Ambon. Konferensi ini terselenggara hasil kerjasama Pusat Kajian Musik IAIN Ambon dengan Pemprov Maluku, Pemkot Ambon, Ambon Music Office.

Iringan lagu "Manutura Mete" dinyanyikan mahasiswa setibanya Menag di Gedung Pusat Kajian Musik IAIN Ambon. Lagu yang bercerita tentang kehidupan masyarakat Maluku ini biasa dinyanyikan untuk menyambut tamu kehormatan.

Menag Lukman dalam sambutannya mengajak masyarakat untuk menjadikan musik sebagai instrumen menenangkan hati dan emosi, media pemersatu bangsa, media komunikasi dan silaturahim antar anak bangsa, serta pemantik wisatawan mancanegara

"Pemerintah saat ini memberi perhatian besar terhadap musik dengan mengembangkannya sebagai industri kreatif. Di kabinet, bahkan sekarang ada group musik Elek Yo Band," terang Menag di Ambon, Senin (05/03)

"Selamat berdiskusi. Semoga Konferensi Musik Islam IAIN Ambon 2018 mampu menghasilkan rumusan untuk mengembangkan musik Indonesia di kancah internasional," tandasnya.

Pembukaan Konferensi Musik IAIN Ambon dimeriahkan juga dengan penampilan KunoKini.

Musik KunoKini memanfaatkan kekayaan instrumentalia tradisional Indonesia. KunoKini satukan bunyi2an Suling Sunda, Taganing Batak, Kerang Irian, Gendang Jawa, Gendang Betawi, Rebana Biang, Serunai, Sampelong & Saluang dari Padang, dan Set Rebana Soko Guru.

Dalam kesempatan ini, Menag juga meresmikan Pusat Kajian Musik Islam IAIN Ambon.