Jeddah (Pinmas) --- Muassasah Asia Tenggara yang diketua Zuhair bin Ahmad Sedayu berencana meningkatkan pengadaan katering untuk jamaah haji dengan mendatangkan mesin-mesin produksi makanan otomatis. Mesin ini nantinya bisa digunakan untuk memproduksi makanan katering untuk jamaah haji dan untuk keperluan lainnya.

Hal ini disampaikan Menag Suryadharma Ali saat jumpa pers usai melakukan pertemuan dengan ketua muassasah di Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI), Jeddah, Sabtu (19/10).

“Kalau proyek ini bisa berjalan, maka tingkat higienitas makanan ini akan jauh lebih baik karena sentuhan tangan manusia bisa diminimalisir dengan proses otomatis dari mesin yang akan didatangkan dari Jerman,” kata Menag.

Terkait rencana ini, selaku user dari muassasah, Menag mengaku memberikan dukungan. “Kita berharap proyek ini bisa berjalan dengan demikian penyediaan makanan nanti akan jauh lebih baik, sehat, tepat waktu, dan tepat rasa,” ujar Menag.

Terlabih lagi, lanjut Menag, Zuhair menyampaikan bahwa penggunaan mesin itu akan lebih memudahkan proses produksi makanan sesuai selera daerah-daerah di Indonesia yang jumlahnya banyak sekali.

“Mesin itu, bisa mendekati selera jamaah haji Indonesia dari berbagai daerah,” kata Menag.

Disinggung apakah penggunaan mesin ini akan menambah biaya yang harus dikeluarkan jamaah, Menag mengatakan bahwa pertemuan itu belum membahas masalah biaya. Namun, Menag mengakui bahwa pihak muassasah ingin menggandeng Indonesia untuk berinvestasi. “Kami akan bahas itu, terutama untuk memastikan apakah dimungkinkan secara undang-undang, apakah investasi itu aman karena ini adalah uang jamaah, apakah ada dampak terhadap pengurangan biaya makanan bagi jamaah, serta apakah ada keuntungan-keuntungan lain yang bisa dinikmati jamaah,” ujar Menag.

“Ini semuanya sedang kita kaji. Meski diijinkan dari sisi undang-undang, kita tetap akan menganut pronsip investasi yang zero risk, jangan sampai ada resiko,” tambahnya. (mkd/mkd)