Nasional

Menag: Kebijakan Anggaran Harus Berpihak Pada Riset

Serang (Pinmas) --- Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan kebijakan anggaran harus berpihak kepada riset, sehingga eksplorasi riset mahasiswa mampu menemukan inovasi baru dan bisa ditindaklanjuti lembaga riset yang berminat. Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) hendaknya mengembangkan riset pada sains sosial (social sciences), sains perilaku (behavioral sciences), dan sains alamiah (natural sciences) secara proporsional, kata Suryadharma Ali dalam sambutan pada Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (Pionir) VI di Stadion Maulana Yusuf Serang, Banten, Senin (19/08) pagi.

Hadir dalam kesempatan pembukaan ini, Dirjen Pendidikan Islam Nur Syam, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Dede Rosyada, para Kakanwil Kemenag Provinsi, sejumlah pejabat Pemprov Banten, para rektor PTAI se-Indonesia, dan para mahasiswa peserta Pionir VI. Kegiatan Pionir yang dimotori Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Ditjen Pendis ini bertujuan meningkatkan pembinaan riset, olahraga, dan seni bagi mahasiswa PTAIN seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, menag menekankan bahwa kontribusi riset mahasiswa berguna bagi pengembangan PTAIN, kehidupan masyarakat, serta sebagai penguatan peradaban bangsa dan negara. Saat ini, dan masa datang, tidak mungkin lagi berkolaborasi dengan bangsa-bangsa lain di dunia tanpa prestasi di bidang riset, khususnya dan bidang olahraga dan seni pada umumnya, jelas Menag.

Jika masing-masing pimpinan PTAIN mencoba melakukan kerja sama riset dengan kementerian atau lembaga, lanjut Menag, baik dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun perusahaan swasta domestic/multinasional; atau bekerja sama riset antarperguruan tinggi kelas dunia, maka wawasan mahasiswa akan terbuka. Saya menduga wawasan akademik mahasiswa akan terbuka secara spektakuler sehingga otomatis peluang riset professional pun akan terbuka lebar di masa depan, kata Menag.

Demikian halnya dengan olahraga dan seni. Menurut Menag, mahasiswa perlu memperkuat fisik dan latihan memperhalus jiwa. Bila perlu, kata Menag, event ini diarahkan pada pencapaian prestasi yang mengharumkan nama bangsa di pentas global. Selama ini jarang sekali prestasi olahraga dan seni yang muncul dari kancah pendidikan Islam. Ini merupakan tantangan berat. Mari kita respons dengan sebaik-baiknya, pintanya.

Evaluasi Mutu Pada saat bersamaan, Menag juga menyampaikan bahwa 2014 merupakan tahun terakhir Renstra Pendidikan Islam 2009-2014. Menag memandang perlu jajaran Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, termasuk para pimpinan PTAIN, guru besar, para pakar, praktisi pendidikan Islam, untuk melakukan evaluasi atas capaian kinerja pendidikan Islam selama ini. Saya ingin segera mengetahui bagaimana posisi pendidikan Islam saat ini, di manakah keunggulannya lalu bagaimana rancangannya di masa datang, tegas Menag.

Menag juga mendorong agar dalam waktu dekat dibicarakan pengembangan dan peningkatan mutu PTAI, baik negeri maupun swasta. Perlu grand-design hingga 2025, tanpa memutus dengan pekerjaan yang sudah dilaksanakan, terang Menag. Menurut Menag, setelah program jenjang pendidikan dasar dan menengah relatif berhasil, sudah saatnya Kementerian Agama memprioritaskan pendidikan tinggi Islam, pendidikan tinggi keagamaan pada umumnya.Memang investasinya akan besar, tetapi benefit-nya pun akan besar pula bagi pembangunan, persatuan dan kesatuan bangsa, tegasnya.

PIONIR PTAIN VI akan diikuti oleh 2.037 mahasiswa dari 53 PTAIN se-Indonesia. Event ini akan diikuti para mahasiswa dari enam Universitas Islam Negeri (UIN), 16 Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan 31 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) di seluruh Indonesia. PIONIR PTAIN VI di Banten ini akan memperlombakan 16 perlombaan, perorangan dan beregu, yang terbagi menjadi empat cabang sebagai berikut: cabang ilmiah (debat Bahasa Arab, debat Bahasa Inggris, dan Musabaqah Karya Ilmiah Al-Qur'an), cabang olah raga (futsal, volley ball, tenis meja, bulu tangkis, catur, panjat tebing, dan pencak silat), cabang seni (musabaqah tilawah al-Qur'an, musabaqah hifdzil Qur'an, pop Islami, design busana muslim, dan kaligrafi), dan cabang riset (karya tulis). (ess)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua