Jakarta (Pinmas) --- Hari raya Idul Fitri sudah menjelang. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak masyarakat Indonesia untuk menjadikan momentum lebaran ini untuk menebarkan manfaat sebanyak-banyaknya kepada sesama.

Menurut Menag, idul fitri berarti kembali ke jati diri manusia sebagai hamba dan khalifah Allah. Perwujudannya adalah dengan menebar manfaat untuk sesama dalam menjalankan fungsi manusia sebagai khalifah di bumi.

“Cara kita memanifestasikan diri sebagai hamba Allah adalah dengan menebarkan manfaat sebanyak-banyaknya kepada sesama kita dalam menjalankan fungsi sebagai khalifah,” demikian penjelasan putra mantan Menag KH Saifuddin Zuhri (alm) kepada pers saat ditanya tentang pesan Idul Fitri usai buka bersama dengan tokoh agama dan wartawan koordinatoriat Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (25/07).

Dalam konteks kebangsaan dan ke-Indonesiaan, Menag berharap Idul Fitri dijadikan sebagai momentum untuk kembali pada kesadaran bahwa kita itu satu. “Setelah Pilpres yang mungkin pada prosesnya ada perbedaan aspirasi politik, gesekan dan perselisihan yang tajam, kita harapkan dengan momentum idul fitri, kita kembali bahwa kita itu satu,” kata Menag.

“Kembali kepada jati diri kita sebagai bangsa yang bersaudara, bersatu, meskipun sebelumnya pernah ada gesekan dan perbedaan,” tambahnya.

Mantan Ketua MPR ini menegaskan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah memutuskan dan keputusan tersebut harus dihormati. Sebab, lanjut Menag, KPU lah institusi yang oleh konstitusi diberikan otoritas untuk menetapkan siapa presiden terpilih. Tapi, Menag mengaku bahwa keputusan ini belum final karena masih dibawa ke proses persidangan di mahkamah Konstitusi (MK).

“Jadi, nanti setelah ada putusan dari MK yang final dan mengikat, maka semua kita harus segera mengakhiri perbedaan dan kita dukung presiden terpilih,” harap Menag. (mkd/mkd)