Nasional

Menag :Pendidikan Islam Harus Mampu Berkompetisi

Bogor (Pinmas) — Pendidikan Islam didorong untuk terus meningkatkan kualitas agar mampu berkompetisi dan mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul.

Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, tanpa SDM yang berkualitas tersebut, maka generasi anak bangsa akan tertinggal. "Hal ini tak bisa dibiarkan," tegas Menag.

Menurut Menag, melimpahnya sumber daya alam Indonesia menuntut keberadaan SDM yang andal dan luar biasa pula. Maka, penting menguasai ilmu agama sekaligus kemampuan untuk mengelola kekayaan alam yang melimpah ruah. Bila tidak, bukan mustahil justru tangan-tangan asing yang akan mengeruk dan menikmati anugerah alam tersebut.

“Jangan sampai kita jadi kuli,“kata Menag dalam acara Peletakan Batu Pertama Gedung Pusat Dakwah Tuty Alawiyah, Babakan Madang, Sentul Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/11).

Dalam acara yang sekaligus tasyakuran 80 Tahun As-Syafi’iyyah tersebut, Menag mengapresiasi kiprah Asy-Syafi’iyyah berkonstribusi untuk umat dan bangsa. Sumbangsih institusi yang digawangi oleh Prof Tuty Alawiyah tersebut meliputi dakwah, pendidikan, ekonomi, dan sosial. Perjuangan itu tak terlepas dari sepak terjang almarhum tokoh karismatik, KH Abdullah Syafi’ie.

Di bidang pendidikan, lembaga ini berhasil mencetak ribuan bahkan jutaan murid yang berperan di berbagai lini. Menag menyebut misalnya, Wakil Ketua MPR-RI, Lukman Hakim Saifuddin. Karena itu, sepak terjang dakwah Ibu Tuty yang pernah menjabat menteri pemberdayaan perempuan di era Orde Baru itu, merupakan modal berharga guna merealisasikan pusat dakwah itu. “Ibu Tuty pantas memiliki pusat dakwah,“ kata Menag.

Rektor Universitas As-Syafi’iyyah, Prof. Tuty Alawiyah mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung dakwahnya. Dia mengaku tak bisa melukiskan kegembiraan atas capain As-Syafi’iyyah yang berdirisi sejak 1933 dan respons positif masyarakat terhadap lembaga itu.

Gedung pusat dakwah tersebut nantinya, akan difungsikan sebagai pusat pelatihan. Terutama bagi ibu-ibu yang aktif di majelis taklim yang terkoordinasi lewat Badan Koordinasi Majelis Taklim (BKMT). Kini, BKMT tersebar di 33 provinsi dan 430 kabupaten.

Prof. Tuty mengungkapkan, Milad ke-80 As-Syafi’iyyah, dirangkai dengan beragam kegiatan. Antara lain, ziarah ke makam almarhum Buya KH. Abdullah Syafi’ie yang diikuti ribuan jamaah, pentas seni, sarasehan nasional, peduli yatim dan tunanetra dengan pembagian 1250 paket bingkisan, gerak jalan persaudaraan yang diramaikan oleh sekitar 15 ribu massa. Pelatakan batu pertama Pusat Dakwah Tuty Alawiyah dan Kampus III Kampus UIA mengakhiri rentetan kegiatan milad.

“Ini puncak acara milad,“sebut Ketua MUI Pusat Bidang Pemberdayaan Perempuan ini. (sih/ful)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua