Bangil (Kemenag) --- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meresmikan Dalwa Hotel dan Dalwa Mart. Hotel dan mini market ini adalah milik Pondok Pesantren Darul Lughoh Wadda’wah (Dalwa), Bangil Pasuruan, Jawa Timur.

Menag mengapresiasi pesantren yang diasuh Habib Ali Zainal Abidin Baharu atas peran dan kontribusinya dalam mengembangkan kehidupan keagamaan di Indonesia. Selain itu, mewakili pemerintah, Menag sampaikan rasa syukur, pesantren Dalwa juga berperan penting dalam pengembangan ekonomi syariah.

“Alhamdulillah Dalwa, dapat melihat persoalan di tengah masayakat untuk dapat mengembangkan ekonomi syariah. Ini amat memotivasi, menginpirasi bagi ponpes-ponpes lain,” tutur Menag, Sabtu (08/07).

Ada Sembilan kegiatan ekonomi yang dikembangkan Dalwa, yaitu: Dalwa Katering, Dalwa Hotel, Dalwa Mart, Dalwa Travel Umroh, Dalwa Furniture, Dalwa Fashion, Dalwa Percetakan, Dalwa Air Kemasan, dan Dalwa Roti. Menag berharap penguatan ekonomi keummatan ini dapat terus dikembangkan agar umat Islam bisa bergerak maju bersama.

Sebelumnya, Direktur Pasca Sarjana Institut Agama Islam Darul Lughah Wadda'wah (INI Dalwa), Habib Zainal Abidin Bilfaqih, mengatakan, Ponpes Dalwa yang didirikan pada 1980 lalu, kini mempunyai 7.450 santri putra dan putri dan telah memiliki 4 kampus.

"Alhamdulilah, kami baru saja membebaskan tanah seluas 5,3 ha yang bisa kita manfaatkan untuk pengembangan pesantren" terang Habib.

Sementara itu, Pengasuh PP Dalwa yang juga Rektor INI Dalwa, Habib Segaf bin Hasan Baharun mengatakan, Ponpes Dalwa fokus di bidang bahasa dan dakwah.

"Santri kami ada dari seluruh provinsi di Indonesia, ada pula sekitar 70 santri dari Malaysia 70 santri, 50-an santri dari kamboja. Ada pula yang dari Rohingya, Singapura, Srilangka, Brunei dan Australia. Alumni kami tersebar di beberapa negara," imbuh Habib.

Hadir dalam Halal bilhalal tersebut Bupati Pasuruan, para tokoh agama dan tokoh masyarakat Pasuruan dan undangan. Tampak hadir juga Kakanwil Kemenag Jawa Timur Syamsul Bahri, Sesmen Khairul Huda Basyir, Staf Khusus Gugus Waskito dan Hadi Rahman, Kepala Biro Humas Data dan Infomasi Mastuki, serta Mantan Rektor UIN Malang Imam Prayogo.