Nasional

Menag: STQ dan MTQ Dorong Umat Pelajari Al-Qur'an

Jakarta (Pinmas) - Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan penyelenggaraan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) dan Musyabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) sejatinya diharapkan dapat mendorong umat Islam mempelajari Al-Quran, termasuk memahami dan melaksanakan nilai-nilai keutamaan yang dikandungnya. STQ dan MTQ penyelenggaraannya sudah demikian dekat dengan umat. "Sudah berurat-akar di Tanah Air," kata Suryadharma Ali seusai menerima Plt.

Gubernur Bangka Belitung, Rustam Effendi di ruang kerjanya, Gedung Kemenag Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (14/08). Ikut mendampingi Menag, Sekjen Kemenag Bahrul Hayat dan Direktur Penerangan Agama Islam Euis Sri Mulyani. Kedatangan Plt. Gubernur Bangka Belitung ini untuk melaporkan kesiapan pelaksanaan STQ Nasional di provinsi tersebut. STQ Nasional XXII ini direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 22-29 Agustus 2013, tepat dua minggu setelah hari raya idul fitri 1434 H.

Dalam pertemuan tersebut, Menag menyatakan kesediaannya untuk membuka perhelatan akbar tersebut. Menag mengatakan, penyelenggaraan STQ dan MTQ telah memberikan manfaat besar bagi umat Islam. Umat Islam di berbagai penjuru Tanah Air terdorong untuk mempelajari, mulai dari membaca, menulis, menghafal, dan memahami kandungannya. "Tentu, jika kebiasaan membaca Al-Qur'an ditingkatkan akan memberi dampak positif ke depan," Menag menjelaskan. Menag berharap kemampuan masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, dapat meningkat dalam memahami kandungan mulia yang ada di Al-Quran.

STQ Nasional diselenggarakan rutin tiap dua tahun. Berbeda dengan MTQ, STQ memperlombakan cabang secara terbatas, yaitu cabang tilawah dan hifdzil qur'an. Menurut Suryadharma Ali, perhelatan ini juga dijadikan ajang seleksi bagi qori dan qoriah yang disiapkan untuk menghadapi MTQ internasional dalam waktu dekat. "Jadi, tidak harus menunggu hasil MTQ di Batam, Provinsi Riau, pada 2014 nanti," jelas Menag. STQ XXII rencananya akan dikemas lebih komprehensif karena mengagendakan seminar yang akan dilaksanakan sebelum perhelatan STQ. Seminar ini sebagai langkah maju dan menambahkan nilai plus terhadap pelaksanaan STQ. Diharapkan para cendikiawan muslim dapat hadir pada seminar tersebut.

Pada acara tersebut juga akan melibatkan sekitar 60 dewan hakim dengan diikuti seluruh perwakilan provinsi di Indonesia. Memang, melalui kegiatan itu, Indonesia sudah banyak melahirkan juara internasional. Bahkan, Indonesia adalah yang pertama melibatkan perempuan dalam kompetisi ini. Kini banyak negara mencontoh kepada kita dalam penyelenggaraan event musabaqah ini. Menag menambahkan bahwa STQ merupakan salah satu tradisi kebudayaan umat islam Indonesia. Selain sebagai ajang kompetisi dan syiar Islam, STQ juga menjadi event pesta rakyat. Untuk itu, pada saat yang bersamaan, akan digelar juga berbagai pameran kerajinan, makanan dan hasil olahan lainnya, bekerjasama dengan Pemerintah provinsi Bangka Belitung. Kegiatan itu, lanjut Menag, selain sebagai syiar, diharapkan juga bisa berkontribusi terhadap perekonomian setempat. Tidak kurang dari lima ribu pengunjung akan menghadiri event akbar ini. Hal ini diharapkan memberi dampak positif. (ess)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua