Jakarta (Kemenag) --- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati meminta Kementerian Agama untuk memperbanyak sosialisasi kepada masyarakat terkait penggunaan anggaran untuk fungsi pendidikan.

Hal itu ia sampaikan saat pertemuan daring bersama Sekjen Kemenag Nizar Ali. Hadir pula dalam Zoom, Kepala Biro Keuangan dan BMN Subarja, Kepala Biro Perencanaan Ramadhan Harisman, dan Kepala Biro Umum Faesal Musa'ad.

Hadir juga, APK APBN Ahli Madya Agusli Ilyas dan APK APBN Ahli Muda Wardasari Ghandi.

"Banyak yang komentar kenapa Kementerian Agama anggarannya banyak.' Terutama di pendidikan itu sepertinya perlu banyak sosialisasi dan edukasi ke masyarakat," ujar Sri Mulyani, Jumat (22/12/2023).

"Orang tuh banyangin Kementerian Agama itu cuma ngurusin isu agama saja, banyak yang belum tahu bahwa mengenai masalah pendidikan itu banyak sekali yang ada di Kementerian Agama," jelasnya melalui Zoom.

"Jadi orang-orang itu gak tahu kalau Kementerian Agama itu fungsi pendidikannya sangat banyak. Saya titip untuk lebih giat menyampaikan ke mereka-mereka," tutur Sri Mulyani.

Sekjen Kemenag Nizar Ali turut menjelaskan bahwa presentasi alokasi anggaran Kementerian Agama untuk fungsi pendidikan adalah 84%, sementara untuk fungsi agama hanya 16% saja.

"Kami tetap menjaga tata kelola keuangan yang baik sehingga berbagai upaya efesiensi anggaran terus kami lakukan. Kamu upayakan dengan alokasi yang ada, target kinerja yang sudah diterapkan itu bisa kami capai sepenuhnya," ujar Sekjen.

Kementerian Agama mengelola berbagai satuan pendidikan keagamaan di seluruh Indonesia, di antaranya Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri, Madrasah, Pondok Pesantren, Lembaga Pendidikan Al-Qur’an, Sekolah Teologi Kristen, Sekolah Katolik, Sekolah Minggu Buddha, Lembaga Dhammaseka, Lembaga Pabajja, Sekolah Minggu Konghucu, dan lain sebagainya.