Medan (Kemenag) --- Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju atau OASE KIM Bidang I memberikan buku ke sejumlah madrasah di Medan. Mewakili Ketua Bidang I OASE KIM, Eny Retno Yaqut menyerahkan buku tersebut ke sejumlah madrasah di Medan.
Kegiatan penyerahan donasi ini dipusatkan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Medan. “Kedatangan saya di sini pertama adalah untuk silaturrahmi dengan baoak ibu dan yang kedua mewakili ketua bidang I OASE KIM, Ibu Franka Makarim, saya mewakili beliau untuk menyampaikan donasi buku dari OASE KIM,” kata Ibu Eny Retno mengawali sambutannya di Medan, Selasa (16/5/2023).
Buku-buku yang didonasikan ke madrasah-madrasah tersebut adalah Mushaf Al-Qur'an, Buku Cintaku untuk Pertiwi (vol.1-10), Buku Pelajar Pancasila, Komik moderasi beragama dan buku pemberdayaan orangtua. Sedangkan madrasah yang mendapatkan donasi ini adalah MIN 1 Medan, MIN 4 Kota Medan, MIN 6 Kota Medan MIS Al-Falah, MIS Ikhlasiah, MIS Insan Ikhlas Islamic School, MIS Miftahul Jannah, RA Al-Ikhlas Konggo, RA Anbata, RA Sekolah Yatim & Dhuafa Zammi, RA Al-Musabbihin, RA Cendekia dan RA Al-Fityan.
Dalam kegiatan ini, hadir pula Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, H. Ahmad Qosbi beserta istri, 13 kepala madrasah penerima bantuan buku. Selain itu, ratusan siswa-siswi MIN 1 Medan juga turut menyambut kedatangan Eny Retno Yaqut sembari menyanyikan senandung sholawat Thibbil Quluub.
Ibu Eny Retno Yaqut juga memberikan motivasi kepada siswa-siswi MIN 1 Medan untuk senang membaca buku. “Siapa di sini yang suka baca buku? Siapa yang suka lihat Youtube?” tanya Ibu Eny Retno mengawali dialog dengan siswa-siswi MIN 1 Medan dan disambut riuh suara anak-anak.
“Pentingan baca buku atau lihat Youtube?” Ibu Eny melanjutkan pertanyaan. Sebagian besar siswa-siswi MIN 1 Medan menjawab baca buku. Kemudian Ibu Eny menjelaskan kelebihan membaca buku daripada melihat Youtube.
“Memang ilmu itu bisa didapat dari mana saja, termasuk dari youtube, internet dan lain-lain. Tapi ada yang di dalam dari buku tapi tidak didapatkan dari lainnya, yakni imajinasi. Dengan membaca buku, kita bisa memainkan imajinasi kita sebebas-bebasnya. Itu yang nanti akan membuat anak-anak menjadi semakin pinter,” jelas Ibu Eny di hadapan ratusan siswa-siswi MIN Medan. (hamam)