Nasional

Negara Anggota ISESCO tertarik dengan Program Beasiswa Indonesia

Baku, Azerbaijan — (Pinmas) Negara-negara anggota ISESCO tertarik dengan program beasiswa Indonesia, khususnya tentang kajian agama Islam yang moderat untuk mendukung pembangunan nasional.

“Pemerintah Indonesia akan menyediakan beasiswa untuk pelajar dari Negara-negara anggota ISESCO. Dengan beasiswa ini diharapkan dapat membangun pemahaman Islam yang moderat yang pada akhirnya akan mendukung pembangunan di Negara-negara anggota ISESCO”. Demikian ungkap Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Achmad Gunaryo pada acara Regional Meeting of The Secretary of National Commissions and National Focal Points for Education, Science and Culture in the Asian Region di Baku, Azerbaijan tanggal 22-24 Oktober 2013.

ISESCO adalah organisasi negara-negara Islam yang didirikan oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada Mei 1979. ISESCO adalah salah satu organisasi terbesar Islam internasional dan spesialisasi dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya. Kantor pusatnya berada di Rabat, Maroko. Indonesia telah bergabung dengan ISESCO sejak tahun 1986.

Dalam pertemuan ini, Achmad Gunaryo menjelaskan tentang karakteristik sistem pendidikan di Indonesia, dimana baik pendidikan agama maupun pendidikan umum diakui oleh sistem pendidikan nasional.

Achmad Gunaryo juga memaparkan tentang perkembangan pendidikan Islam di Indonesia, baik mengenai dunia madrasah, pondok pesantren dan perguruan tinggi Islam di Indonesia yang makin berkembang.

“Beasiswa yang selama ini diberikan oleh Kementerian Agama Indonesia kepada pelajar asing telah mendapat respon yang positif dari luar negeri, terutama dari kawasan Asia dan Afrika”, ujar Achmad Gunaryo.

Hal ini lanjut Gunaryo, karena pendidikan di Indonesia memberikan tempat yang sama antara pendidikan agama dan pendidikan umum.

“Karena itu ISESCO harus memberi perhatian yang tinggi terhadap Indonesia” terang Achmad Gunaryo.

Pertemuan ISESCO yang dipimpin oleh Kementerian Pendidikan Azerbaijan, juga dihadiri sejumlah peserta dari Bangladesh, Maldives, Pakistan dan Tajkistan. Dari Indonesia selain Kepala Biro HKLN, juga hadir Fertiana Santy, Kasubag Administrasi dan Fasilitasi Kerjasama Luar Negeri dan Duta Besar RI untuk Azerbaijan Prayono Atiyanto.

Dalam pertemuan tersebut, Duta Besar RI memberikan paparan tentang pengalaman Indonesia dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Dia juga meminta kepada Kementerian Agama agar memberi kesempatan kepada mahasiswa dari Azerbaikan untuk melanjutkan program S 2 dan S 3 di berbagai perguruan tinggi Islam di Indonesia.

Isu utama dalam pertemuan tersebut, yaitu tentang Program ISESCO tahun 2013 – 2015 dan menghasilkan rekomendasi, yaitu; (1) ISESCO Regional Office di Teheran harus lebih aktif mendiseminasikan informasi mengenai program dan proyek ISESCO di kawasan Asia (2) ISESCO Regional Office di Teheran perlu pengemupayakan pemberian kesempatan yang sama untuk memperoleh beasiswa, dengan tetap mempertimbangkan prioritas dari beberapa kawasan/negara. (agus s/dm).

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua