Nasional

Nyepi di Bali, Internet Layanan Publik Tetap Hidup

Dirjen Bimas Hindu I Ketut Widnya. (foto: Arief)

Dirjen Bimas Hindu I Ketut Widnya. (foto: Arief)

Bogor (Kemenag) --- Majelis Agama Hindu mengusulkan agar layanan internet selama puncak Hari Raya Nyepi di Bali dimatikan. Usulan ini sudah disetujui pihak-pihak terkait.

Namun demikian, Dirjen Bimas Hindu I Ketut Widnya menegaskan bahwa internet di tempat pelayanan publik seperti Rumah Sakit dan lainnya tetap hidup.

“Kemarin sudah dibicarakan oleh Parisade, perwakilan dari Bali. Internet di rumah sakit dan pelayanan umum lainnya tetap hidup,” terang I Ketut Widnya saat ditemui di arena Musyawarah Perencanaan Nasional (Musrenas) Kementerian Agama di Bogor, Selasa (13/03).

Menurut Widnya, usulan untuk mematikan internet selama Nyepi sudah diajukan oleh majelis agama Hindu. Usulan ini didukung tokoh agama lainnya yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama. Pembahasan tentang usulan ini juga melibatkan Pangdam, Polda, Kakanwil Kemenag, Kominfo, serta KPID Provinsi Bali.

Ditjen Bimas Hindu menyambut baik usulan ini. Meski demikian, I Ketut Widnya mengatakan bahwa sepanjang tidak bertentangan dengan Srada (ajaran agama), maka memanfaatkan teknologi dan modernisasi dalam mendukung pelaksanaan ajaran agama itu dibolehkan.

“Imbauan ini hanya berlaku di Bali saja sebagai bentuk penghormatan. Namun, internet di pelayan publik tetap berjalan. Sudah bicarakan secara teknis di mana saja yang harus tetap jalan,” tuturnya.

Kepada umat Hindu di luar Bali, I Ketut Widbya mengimbau agar melaksanakan Hari Suci Nyepi sesuai dengan Desa, Kala, Patra (tempat, waktu, dan keadaan) dan tetap berdasarkan pada Satyam, Siwam, Sundaram (kebenaran, kesucian, dan keindahan)

"Hari Suci Nyepi adalah hari yang paling penting dalam agama Hindu. Sebab, pada hari ini dilaksanakan ajaran-ajaran yang terpenting seperti Tapa, Brata, Yoga, dan Samadhi," tandasnya. (dimas)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua