Jakarta (Pinmas) - Sekjen Kementerian Agama Bahrul Hayat mengimbau seluruh pengguna anggaran di lingkungannya agar komitmen menjalankan program e-MPA atau pengawasan anggaran elektronik. Dengan demikian, diharapkan laporan keuangan Kemenag oleh BPK meningkat menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Laporan keuangan tahun 2012 mudah-mudahan lebih baik dari 2011 yang memperoleh WTP DPP, karena DPP (Dengan Paragraf Penjelasan)nya hilang, kata Sekjen pada acara sosialisasi e-MPA (elektronik monitoring pelaksanaan anggaran)Kementerian Agama tahun 2013 di kantor Kemenag Jl. MH Thamrin Jakarta, Selasa (5/3).

Sekjen mengatakan, e-MPA merupakan salah satu instrumen Kemenag untuk memenuhi pembuatan laporan yang baik. e-MPA instrumen yang paling cepat, semua bisa menggunakan. Kalau masih ada yang belum komitmen, mungkin belum paham, laporkan ke saya., tandasnya. Instrumen itu, menurut Sekjen memiliki tiga fungsi; monitoring, reporting dan evaluasi. Fungsi pertama, sebagai pengendali program dan anggaran yang melekat. e-MPA merupakan titik yang krusial bagi pemantauan pelaksanaan anggaran, terangnya. Fungsi kedua adalah instrumen yang memudahkan dalam membuat laporan Kemenag ke berbagai pihak terkait. Tidak bisa kalau hanya cara manual, imbuhnya. Fungsi ketiga, sebagai evaluasi, instrumen ini memberi masukan dan apresiasi serta penilaian. Misalnya, pada evaluasi akhir tahun pelaksanaan seluruh satker.

Ke depan kita akan memberi penilaian, satker mana yang terbaik, seperti Kanwil dengan Kanwil, madrasah dengan madrasah, perguruan tinggi dengan perguruan tinggi, nanti ada juara umumnya, ungkap Sekjen didampingi Kepala Biro Keuangan Ahmad Fauzan Harun Melalui e-MPA, setiap satuan kerja di Kemenag harus memberikan laporan penggunaan anggarannya setiap bulan. Dengan meng-up load data penggunaan dalam sistem e-MPA, monitoringnya dapat lebih cepat. Tidak ada alasan tidak ada jaringan, bisa lewat warnet, tandasnya. (ks)