Jakarta (Pinmas) --- Menteri Agama Suryadharma Ali membuka acara Wisuda Angkatan ke-6 Pondok Pesantren Sulaimaniyah Santri Penghapal Al-Qur’an ke-6 Tahun Ajaran 2012-2013 dan Pelepasan Santri Beasiswa Tahfidz Al-Qur’an ke Turki, di Auditorium HM. Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (22/08).

"Orang yang paling banyak hafal Al-Qur’an, yang pantas jadi imam," kata Menag di hadapan 35 wisudawan dan 10 wisudawati. Hadir dalam kesempatan ini Wamenag Nasaruddin Umar, Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, Dubes Turki untuk Indonesia, Dirjen Pendidikan Islam Nur Syam, para Pejabat Eselon II Ditjen Pendidikan Islam, serta sejumlah undangan dari Pesantren Sulaimaniah. Sebaliknya, lanjut Menag, orang yang tidak mempunyai hafalan ayat-ayat Al-Qur’an, laksana rumah kumuh yang mau runtuh. "Saya sangat mengapresiasi para santri penghafal Al Quran ini," terang Menag.

Kepada Dirjen Pendidikan Islam Nur Syam, Menag meminta agar senantiasa dapat meningkatkan kerjasama dengan para penghafal Al-Qur’an. Sebelumnya, Nur Syam mengatakan tujuan diselenggarannya program ini adalah untuk memperluas akses dan meningkatkan mutu santri di bidang hafalan dan kajian Islam. Selain itu, program ini juga bertujuan memperkuat jejaring kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Turki dalam mengembangkan pendidikan Al-Qur’an sehingga dapat menyambungkan dua peradaban. “Yang tidak kalah penting dari tujuan program ini adalah menghasilkan santri yang memiliki hafalan Al-Quran 30 Juz dan mampu berbahasa Arab dan Turki,” terang Nur Syam.

Terkait hal ini, Nur Syam mengungkapkan bahwa santri akan mendapatkan pendidikan yang dilaksanakan dalam 2 tahap. Mereka akan mendapatkan pendidikan di Indonesia selama 2 tahun dan pendidikan di Turki selama 2 tahun juga. “Peserta yang telah mengikuti pendidikan di Indonesia dan dinyatakan lulus seleksi program lanjutan, akan dikirim ke Turki selama 2 tahun,” ujar Nur Syam. “Buah rambutan dicampur mangga, santri Tahfiz Al-Qur’an menjadi kebanggaan kita bersama,” tutup Nursyam. (Arif)