Nasional

Pesan Wamenag ke Pemuda Buddhis: Jangan Sampai Pemilu Buat Kita Tercerai Berai

Wamenag buka FGD Moderasi Beragama dan Talk Show “Muda Berkarya Pemuda Buddhis Indonesia

Wamenag buka FGD Moderasi Beragama dan Talk Show “Muda Berkarya Pemuda Buddhis Indonesia"

Jakarta (Kemenag) --- Wakil Menteri Agama (Wameng) Saiful Rahmat Dasuki mengajak pemuda Buddhis menyukseskan pelaksanaan pemilihan umum pada Februari 2024. Pesan ini disampaikan Wamenag saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Moderasi Beragama dan Talk Show “Muda Berkarya Pemuda Buddhis Indonesia" di Aula HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jakarta.

Dikatakan Wamenag, pemuda Buddhis memiliki tanggung jawab yang besar untuk ikut menyukseskan Pemilu agar bisa terlaksana dengan aman jujur dan adil. Pemuda juga harus memiliki kesadaran tinggi bahwa Pemilu bukanlah agenda bangsa yang membahayakan sehingga bisa merenggangkan atau memisahkan ikatan persatuan.

Menurut Wamenag, pemilu adalah pesta dan proses demokrasi yang berulang. "Jangan sampai Pemilu membuat kita tercerai berai dan masyarakat terbelah. Cukup berbeda pada pilihan kita saja, setelah itu akan terbentuk pemerintah yang baru dan kemudian kita bisa menyatu. Karena itulah perlu komitmen bersama seluruh komponen anak bangsa terutama para pemuda untuk mewujudkannya," terang Wamenag di Jakarta, Sabtu (28/10/2023).

Wamenag juga mengingatkan bahwa pemuda Buddhis punya peran besar dalam mewujudkan Indonesia Emas pada 2045. Prinsip-prinsip kuat dan positif yang dianut umat Buddha, misalnya kegigihan, kejujuran, serta tak mudah menyerah menjadi modal besar dalam membangun peradaban bangsa yang lebih maju.

"Apa yang dilakukan Sang Buddha memotivasi kita untuk meneladani kegigihan dalam menggapai tujuan. Seorang pemuda, tidak boleh pesimistis dan mudah putus asa dalam meraih impian dan cita-cita. Pemuda harus senantiasa dinamis, enerjik, berpikir positif, gigih, berintegritas, dan termotivasi untuk senantiasa belajar dan mengembangkan diri. Apalagi sebentar lagi kita akan menyongsong Indonesia Emas 2045," ujar Wamenag.

"Bonus demografi yang menjadi modal utama Indonesia Emas tidak boleh disia-siakan dan berlalu begitu saja. Indonesia harus mempersiapkan semua itu dengan sebaik-baiknya dari sekarang, terutama mempersiapkan SDM generasi muda. Karena itu peran pemuda Buddhis sangat berarti dalam menyongsong Indonesia Emas," tandasnya.

Dirjen Bimas Buddha Supriyadi menambahkan, FGD Moderasi Beragama dan Talk show “Muda Berkarya Pemuda Buddhis Indonesia" digelar untuk memberikan ruang dan semangat baru bagi pemuda dalam menghadapi Indonesia Emas. Supriyadi optimistis Indonesia akan bisa terwujud karena dalam sejarahnya para pemuda terbukti aktif dalam kontribusinya terhadap kemajuan bangsa.

"Ada 300 pemuda yang kita undang dalam acara ini, namun faktanya lebih dari itu yang hadir. Mereka berasal dari berbagai unsur organisasi pemuda dan beragam aliran. Ini menunjukkan ada kekuatan besar bahwa pemuda Buddhis memiliki spirit yang tinggi untuk memajukan Indonesia lewat momentum peringatan Sumpah Pemuda kali ini," terang Supriyadi.

Para pemuda Buddhis mengapresiasi FGD Moderasi Beragama dan Talk show “Muda Berkarya Pemuda Buddhis Indonesia". Lewat ajang ini, mereka mengaku bisa berdiskusi, berdialog dan menyamakan persepsi untuk kemajuan bangsa ke depan.

Ketua Umum Pemuda Theravada Indonesia Michael Kirana misalnya, dia mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi sarana yang efektif untuk meneguhkan kembali para generasi muda akan pentingnya makna persatuan bangsa. Apalagi saat ini Indonesia tengah bersiap menghadapi Pemilu pada 2024.

"Kami kembali diingatkan untuk semakin mencintai Tanah Air. Pemuda juga memiliki peran besar dalam menjaga keharmonisan, ketertiban dan keamanan masyarakat," ujar Michael yang memiliki anggota sekitar 4.000 pemuda-pemudi ini.

Rasa optimisme juga disampaikan Ketua OKK Gemabudhi Anes Dwi Prasetya. Anes mengatakan, kegiatan ini sangatlah positif karena mampu menyatukan para pemuda Buddhis. Dia mengakui, banyaknya aliran selama ini juga berpotensi memicu gesekan yang sangat merugikan bagi kerukunan beragama.

"Acara ini sangat luar biasa. Ini momentum yang sangat tepat untuk menyatukan pemuda agar memiliki pemahaman yang sama akan pentingnya menggapai tujuan yang lebih luas yakni persatuan dan kedamaian. Kegiatan ini perlu ditradisikan ke depan," kata Anes.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua