Nasional

Stafsus Menag: Media Miliki Peran Penting dalam Penguatan Moderasi Beragama

Stafsus Menag Wibowo pada Media Gathering 'Sinergi Memperkuat Moderasi Beragama untuk Indoneisa Maju dan Harmoni', di Jakarta, Senin (04/03/2023)

Stafsus Menag Wibowo pada Media Gathering 'Sinergi Memperkuat Moderasi Beragama untuk Indoneisa Maju dan Harmoni', di Jakarta, Senin (04/03/2023)

Jakarta (Kemenag) --- Badan Litbang dan Diklat Kemenag menggandeng media dalam menyebarkan penguatan moderasi beragama di Indonesia. Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo menilai media sebagai salah satu faktor penting dalam memasifkan konten penguatan Moderasi Beragama.

“Saya kira penting menggandeng media, terutama dalam penyebaran informasi Moderasi Beragama. Balitbang harus memasifikasi dengan sering mengajak media, agar lebih banyak dan lebih luas sebarannya,” jelas Wibowo pada acara Media Gathering dengan tema Sinergi Memperkuat Moderasi Beragama untuk Indoneisa Maju dan Harmoni, di Jakarta, Senin (4/3/2023)

Wibowo menjelaskan, banyak praktik baik yang terjadi di Indonesia dalam hal penerapan moderasi beragama. Hal tersebutl ah yang perlu dipotret oleh media. “Contoh baik, misal saling menghargai perbedaan, toleransi, dan hal lainnya, itu media mampu membuat konten yang dikemas secara menarik sehingga bisa diminati dan dipahami,” ungkapnya.

Menurutnya, kolaborasi dengan media akan berdampak baik bagi keberagaman dan kesatuan Indonesia. Hal tersebut, menurut Wibowo bisa menjadi warisan baik bagi bangsa.

Selain melalui media konvensional, media saat ini sudah melakukan konvergensi dengan menyebarkan informasi melalui media sosial. “Kalau saya lihat juga, jauh lebih besar followers yang dimiliki media, dan saat ini memang sebarannya melalui medsos,” ungkap Wibowo.

“Hampir dipastikan bahwa, masyarakat yang saat ini mayoritas gen Z membaca berita dari postingan medsos. Maka medsos inilah garapan sesungguhnya. Jadi lahan perjuangan bagi Balitbang harus mulai bergeser ke medsos juga,” ungkapnya.

“Saya rasa lebih signifikan dibanding dengan cara lama. Makanya pemerintah sudah mulai mendigitalisasi narasi-narasi moderasi beragama ke dalam konten-konten yang bisa dimengerti dan dipahami mayoritas masyarakat Indoensia, yang saat ini adalah Generasi Z dan Milenial,” jelasnya.

Wibowo berharap, pesan yang disampaikan melalui kolaborasi baik dengan media, maupun konten digital yang disebarkan melalui media sosial, mampu berdampak. Karena menurutnya, tugas penguatan moderasi beragama sudah tak lagi menempel kepada Kementerian Agama melalui ASNnya, tapi semua masyarakat.

“Sehingga perilaku moderasi beragama mampu diterapkan bahkan pada lingkup terkecil sekalipun, yaitu keluarga dan lingkungan sekitar kita,” ungkapnya.

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Amien Suyitno mengatakan bahwa media memang menjadi kelompok strategis yang akan digandeng oleh Balitbang Diklat Kemenag RI. Karena, media menjadi salah satu dari delapan kelompok strategis yang mendukung penguatan moderasi beragama.

“Kami ingin merangkul juga media, kami perlu juga masukan-masukan baik dari isu yang beredar dan dibutuhkan masyarakat ataupun dari segi konten. Saya rasa ini penting ditindaklanjuti,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa selama ini banyak konten yang sudah dibuat oleh Kemenag RI bahkan dibuat berdasarkan kategori usia. Mulai dari MB junior, MB Gen Z dan konten lainnya. “Kita sangat berharap dengan media, untuk menekspos produk-produk baik yang sudah kita buat. Kita punya kepentingan untuk itu” ujarnya.

Bahkan, Suyitno juga berencana membuat penghargaan untuk media yang secara aktif dan massif menyebarkan konten-konten terkait moderasi beragama. “Insya Allah ini bisa dilakukan, dan saya harap ini menjadi pemicu bagi media untuk aktif menyebarkan Moderasi beragama,” ujarnya.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Rikie Andriyawan

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua