Jakarta (Kemenag) --- Untuk pertama kalinya seluruh tenaga honorer pada Ditjen Pendidikan Islam mengikuti Seleksi dan Evaluasi Pegawai Pemerintan Non Pegawai Negeri (PPNPN). Kegiatan ini diselenggarakan untuk merasionalisasi PPNPN atau honorer pada Ditjen Pendidikan Islam.

Menurut Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Moh. Isom, berdasarkan usulan dari pihak auditor, baik Itjen Kementerian Agama maupun Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), perlu dilakukan penataan atau rasionalisasi pegawai honorer pada Ditjen Pendidikan Islam. “Sejauh ini pengelolaan tenaga honorer masih terpisah-pisah pada tiap-tiap direktorat, tetapi ke depan akan disatukan pengelolaannya di Sekretariat Ditjen Pendidikan Islam,” ungkapnya, Selasa (13/06).

"Jumlah tenaga honorer kita ada 104, ini berarti separuh dari jumlah Pemangku Jabatan Fungsional Umum (JFU) di Ditjen Pendidikan Islam. Oleh sebab itu perlu dilakukan rasionalisasi," sambungnya.

Kepala Bagian Organisasi, Kepegawaian dan Hukum (OKH) Ditjen Pendidikan Islam M. Munir mengatakan, kegiatan ini diikuti 104 tenaga honorer. "Ini merupakan kali pertama kita melakukan assesmen terhadap tenaga honorer. Tujuannya adalah untuk pemetaan kebutuhan tenaga honorer pada Ditjen Pendidikan Islam," terangnya.

Seleksi dan Evaluasi PPNPN ini diselenggarakan selama dua hari, 12-13 Juni 2017 di Auditorium HM. Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jakarta. Ke-104 pegawai honorer itu dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok yang mengikuti seleksi di hari pertama dan kelompok yang mengikuti seleksi di hari kedua. Teknis pelaksanaan kegiatan ini ditangani oleh lembaga konsultan assesmen Tosora.

Seleksi terdiri dari tes tulis dan wawancara. Adapun materi yang diujikan mencakup psikotes, pengetahuan seputar multimedia, komputer, desain grafis, sampai praktek menyusun laporan kegiatan, surat undangan dan berita acara. Acara berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. (Nanang/mkd/mkd)