Nasional

Tentang Hubungan Antaragama, MUIS Akan Belajar dari Indonesia

Jakarta (Pinmas) - Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS) berharap mendapatkan banyak masukan tentang hubungan antarumat beragama di Indonesia selain juga untuk mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Singapura, khususnya Kemenag dan MUIS.

Hal tersebut dinyatakan Wakil Presiden Majlis tertinggi MUIS Mohd Alami Musa yang didampingi Rozlan Giri dari NTU/RSIS dalam kunjungan ke Kementerian Agama yang diterima Menag Lukman Hakim Saifuddin. Ikut mendampingi Menag, Dirjen Bimas Islam Machasin, Kabiro Hukum dan KLN Ahmad Gunaryo di kantor Kemenag, Jalan Lapangan Banteng Barat 3-4, Jakarta, Jum’at (6/3).

“Kami hendak melihat lebih dalam tentang kajian-kajian dan hal ikhwal mengenai hubungan antarumat beragama di Indonesia yang menurut kami sangat baik dan maju. Hal ini sangat penting, karena Singapura merupakan negara yang juga plural. Ke depan, Kami berharap bisa meniru langkah-langkah dan pengalaman Indonesia dalam menage hubungan silang agama (antaragama). Untuk itu, kami telah mengunjungi UGM dan UIN Sunan Kalijaga di Yogyakarta, Universitas Kristen Satyawacana di Salatiga, UI dan Wahid Institute di Jakarta untuk melihat secara seksama program-program dan pengkajian tingkat tinggi agama-agama” terang Musa.

Musa mengatakan, jika tidak ada aral melintang, dirinya dipercaya untuk membuka program (jurusan) baru di Nanyang Technological University (NTU) Singapura dan The S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), yakni yang berkaitan tentang hubungan antaragama.

“Untuk itulah, kami harus banyak belajar dari Indonesia, bahkan jika memungkinkan kami siap bekerja sama dengan Indonesia untuk program training, dialog bahkan hingga pertukaran pelajar/mahasiswa untuk mendukung program untuk membangun dan memperkuat kerukunan antarumat beragama. Indonesia adalah negara yang kami kunjungi kali pertama” lanjut Musa.

Musa menceritakan, saat ini, ada lebih dari 800 ribu muslim yang tinggal di Singapura. Dari jumlah tersebut, sekitar 500 ribu merupakan warga negara Singapura.

Terkait keinginan MUIS untuk belajar dari Indonesia tentang relasi antarumat beragama, pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Agama siap mendukung dan membantu apa yang menjadi program Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS).

“Kami, atas nama pemerintah Indonesia, siap mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan MUIS. Hal ini juga akan mempererat hubungan Indonesia-Singapura,” terang Menag.

Menag melihat, keinginan MUIS untuk mendalami kajian-kajian keislaman dan melihat lebih dalam hubungan antarumat beragama di Indonesia, adalah sesuatu yang positif.

Melihat keinginan MUIS untuk mendalami kajian-kajian keislaman dan melihat lebih dalam hubungan antarumat beragama di Indonesia, Menag menilai hal tersebut merupakan sesuatu yang positif. Menag juga tak lupa menceritakan RUU PUB dan program 5.000 doktor yang mungkin bisa dikerjasamakan.

“Kami sedang mempersiapkan RUU PUB. Kami ingin perkuat forum antarumat agama, untuk meredam bila ada konflik antaragama, tentang penyiaran agama, pembangunan rumah ibadah dan lain sebagainya,” Imbuh Menag

Menag melihat, RUU PUB memang sensitif, meski demikian, Kemenag harus mengambil sikap untuk berani menggelar masalah di atas meja.

“Minimal, kami mempunyai cara pandang atau kesepakatan. Ada titik kebersamaan, tentang sesuatu yang bisa kita bangun bersama.”

Kepada MUIS menjelaskan, Menag bersyukur, ada beberapa ormas besar seperti NU dan Muhammadiyah yang mempunyai faham Islam moderat di Indonesia, sisi lain, ormas-ormas ini sangat dekat dengan kehidupan mayoritas masyarakat Indonesia. (g-penk/dm/dm).

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua