Yogyakarta (Pinmas) —- Kreativitas siswa-siswi madrasah semakin menunjukkan geliatnya. Hal ini terbukti dengan masuknya tiga film besutan siswa-siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) sebagai 5 besar nominasi Eagle Junior Documentary Camp. Ketiga film tersebut “Gadis Penembus Dunia” karya siswa MAN II Yogyakarta, “Kembang Desa” karya siswa MAN Bangil Jawa Timur, dan “Kami Butuh Anda” karya MAN Model Sorong.

Ajang festival film dokumenter ini diadakan oleh Eagle Institute, Metro TV, dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Ada ratusan film yang telah diseleksi dari berbagai daerah, dan film Gadis Penembus Dunia masuk ke dalam lima besar. Dua film lainnya yang masuk lima besar yaitu: "Aku, Jeruji, dan Mimpi-Mimpi yang Basah" karya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, dan "Koabalubus Untuk Anak Nagari" karya siswa SMA Islam Radathul Jannah Payakumbuh.

Film “Gadis Penembus Dunia” ini dibuat oleh Kurnia Ikhlasul Akmal, Shafira AM, dan Muhammad Nurcahyo AP. Film “Kembang Desa” oleh Putri, Novi, dan Evita. Adapun film “Kami Butuh Anda” dibesut oleh Sukma, Marfu’ah, dan Miko.

Anita Fatah Yasin, selaku guru pembimbing tim MAN 2 Yogya mengatakan bahwa film Gadis Penembus Dunia mengangkat isu pernikahan dini. Film tersebut mendokumentasikan kisah nasib para gadis desa di Purwodadi yang harus menikah setelah mengalami menstruasi.

“Film Gadis Penembus Dunia bercerita tentang seorang gadis (Nurul) di daerah Purwodadi yang menentang nikah usia muda. Di desa tersebut, ada mitos, jika gadis sudah mengalami haid maka harus segera menikah. Kalau tidak bisa mendatangkan musibah,” papar Anita Fatah Yasin selaku guru pembimbing.

Sejak tiga tahun terakhir ini, MAN II Yogyakarta membuka ekstra kurikuler unggulan bidang Broadcasting yang dilanjutkan dengan program pemagangan di stasiun TV, perfilm-an, dan radio. Selain itu, ketiga siswa-siswi tersebut juga aktif di kelompok Piker (Kelompok Peduli Kesehatan Reproduksi). “Rencana film Gadis Penembus Dunia ini akan ditayangkan pada Rabu (19/11) pukul 14:30 di Metro TV,” jelas Kurnia Ikhlasul Akmal. (hmm/mkd/mkd)