Jambi (Kemenag) --- Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki menyampaikan bahwa penyelenggaraan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Tingkat Nasional ke-27 ini sangat strategis dalam membentuk manusia yang berprilaku, bekerja, dan bermasyarakat, serta senantiasa condong kepada jalan yang lurus.

"STQH tidak hanya untuk mencari juara pada setiap cabang dan golongan yang diperlombakan. Lebih dari itu, STQH diharapkan melahirkan manusia yang mampu mentransfer kebaikan pada orang lain. Kebaikannya membawa perubahan ke arah yang lebih baik dalam masyarakat dan mampu menghormati perbedaan serta dapat hidup berdampingan dalam bingkai keragaman," kata Saiful Rahmat Dasuki saat memberikan sambutan pada malam penutupan STQH ke-27 di Jambi, Senin (6/11/2023).

"Al-Qur’an merupakan pedoman dan tuntutan hidup umat Islam. Sebagai pedoman dan tuntutan hidup, Al-Qur’an diturunkan Allah bukan hanya untuk sekedar dibaca secara tekstual, tetapi untuk dipahami, dihayati, serta diamalkan dalam sosial kehidupan bermasyarakat," sambung Saiful Rahmat Dasuki.

Saiful Rahmat Dasuki juga menyampaikan bahwa petunjuk dan pesan-pesan Al-Qur’an memuat prinsip-prinsip dasar dan pondasi umum sebagai landasan hidup. Al-Qur’an telah menjadi tonggak inspirasi perubahan dan kemajuan besar bagi umat manusia.

"Wahyu pertama Iqra (bacalah) menjadi bukti bagaimana Al-Qur’an mendorong manusia untuk belajar, mengembangkan potensi diri dan menuntun kepada perbuatan yang mencerminkan nilai-nilai Qur'ani," kata Saiful Rahmat Dasuki.

Suasana penutupan STQH ke 27 di Provinsi Jambi

Dijelaskan Saiful Rahmat Dasuki, generasi muda dalam pandangan Islam merupakan aset yang perlu dijaga dengan baik. Ikhtiar menjaga generasi muda dapat dilakukan dengan memberikan pemahaman yang benar tentang isi dan kandungan Al Qur’an. Selayaknya, sejak usia muda, generasi Islam harus ditanamkan pemahaman yang benar tentang bagaimana islam memandang keragaman dalam masyarakat. Menekankan tujuan penciptaan manusia yang bersuku-suku dan berbangsa bangsa untuk saling mengenal dan saling menghormati satu sama lain.

Ini sejalan dengan tema STQH, “Dengan STQH Nasional XXVII kita wujudkan persaudaraan yang kuat menuju NKRI bermartabat dan sehat serta generasi qur’ani yang taat". Gema STQH ini lebih jauh diharapkan memberi dampak sosial dan sentuhan syiar dakwah yang berkesan kepada masyarakat dan bangsa yang penuh dinamika dan tantangan dewasa ini.

"Selamat dan sukses kepada para pemenag dalam setiap golongan lomba yang dipertandingkan. Jangan berpuas diri, jadikan raihan kejuaraan ini sebagai motivasi yang kuat untuk menguasai ilmu-ilmu Al Quran dan Hadits, baik melalui jalur pendidikan formal maupun informal. Kepada yang belum juara, saya berpesan untuk tidak berkecil hati karena sejatinya kegiatan ini selain memperlombakan seni Baca Alquran dan menghafal Al-Qur’an dan hadis juga menjadi ajang silaturahmi dan membuka cakrawala berfikir untuk dapat menatap masa depan yang lebih baik," pesan Saiful Rahmat Dasuki.

Di akhir sambutan, Saiful Rahmat Dasuki mengucapkan terima kasih kepada Provinsi Jambi sebagai tuan rumah STQH ke 27. Apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Gubernur Provinsi Jambi dan jajaran, seluruh Panitia Pelaksana dan seluruh pihak yang terlibat telah mempersiapkan kegiatan ini dengan begitu baik.

"Semoga kegiatan ini memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai nilai Al-Qur’an di tengah tengah masyarakat muslim Indonesia. Akhirnya dengan ucapan Alhamdulillahirabbil ‘alamin Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis Tingkat Nasional ke 27 Tahun 2023 dengan resmi saya nyatakan ditutup," tandas Saiful Rahmat Dasuki.

Tampak hadir Menpan-RB, Abdullah Azwar Anas, Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin, Gubernur Jambi, Gubernur Sumbar dan Gubernur Banten.