Nasional

Waspadai Intervensi Asing Terkait Kerukunan Beragama

Semarang (Pinmas) - Kondisi kerukunan umat beragama di Indonesia sering menghadapi situasi pasang-surut. Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengatakan, kerukunan umat beragama bersifat dinamis.

"Untuk itu, kerukunan umat beragam harus kita jaga, harus dirawat," kata Menag  saat silaturahmi tokoh agama se-Provinsi Jawa Tengah di Semarang, Jumat malam (8/11). Hadir dalam acara ini, pimpinan umat beragama serta pimpinan organisasi massa keagamaan lainnya.
 
Menag mengatakan, silaturahmi tokoh antarumat beragama ini digelar bukan karena kondisi keagamaan saat ini sedang buruk. Tetapi pertemuan ini dilaksanakan untuk menjaga kerukunan beragama terus stabil. Saat ini menurut Menag, Indonesia menjadi laboratorium kerukunan umat beragama di dunia. 
 
“Kondisi kerukunan beragama di Indonesia terbaik dibandingkan negara lainnya”, terang Menag.
 
 Meskipun begitu, lanjut Menag, banyak sekali tantangan menjaga kerukunan beragama di Indonesia. Tantangan itu mulai datang dari luar negeri. Dia menyebut ada sejumlah petinggi negara asing yang mencoba mencampuri dan mengintervensi kerukunan beragama di Indonesia. 
 
"Saya katakan, di negaranya sendiri kondisi agamanya tidak diurus. Tetapi kok mencampuri stabilitas kerukunan beragama di Indonesia. Kita harus waspadai," tegas Menag.
 
Menag mengatakan, banyak negara asing yang keliru melihat situasi kerukunan beragama di Indonesia. Menag mencontohkan, Presiden AS Barrack Obama pernah mengirim utusannya bernama Rassad Hussain ke Indonesia untuk urusan kerukunan beragama. Setelah berkunjung ke Kementerian Agama, utusan negeri paman Sam itu iri karena agama minoritas di Indonesia juga diayomi. 
 
"Presiden yang beragama Islam, juga ikut perayaan Natal dan hari besar agama lainnya. Itu wujud kongkrit kerukunan beragama," tandas Menag.
 
 Selain itu, Menag juga mengatakan, ancaman kerukunan beragama juga datang dari dalam negeri. Menag  mengungkapkan saat ini terus bermunculan paham-paham baru yang menyimpang. Paham baru ini cenderung memecah kerukunan umat beragama yanga ada.  Menag meminta para tokoh agama di daerah bisa menjaga masyarakat dari potensi ketidakharmonisan. 
 
Dalam rangkaian acara ini, bakal digelar gerak jalan kerukunan umat beragama. Acara gerak jalan sehat kerukunan akan dilaksanakan di Simpang Lima, Semarang. Menurut laporan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Tengah, gerak jalan ini diikuti 10 ribu peserta. Acara serupa juga bakal digelar di daerah lain di Indonesia. (wan/dm).
Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua