Nasional

300 Ton Zamzam Dikirim Ke Madinah Setiap Hari

Director of Public Relation Nabawi, Abdul Wahid Al-Hetab. (foto: mch)

Director of Public Relation Nabawi, Abdul Wahid Al-Hetab. (foto: mch)

Madinah (Kemenag) --- Air Zamzam menjadi minuman favorit jemaah haji Indonesia selama di Arab Saudi, Makkah maupun Madinah. Tidak sedikit jemaah yang sengaja membawa botol atau galon saat ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk diisi Zamzam dan dibawa ke hotel. Bahkan, tidak sedikit jemaah yang ingin membawa air Zamzam sebagai oleh-oleh saat pulang ke Indonesia.

Sumber air Zamzam berada di sekitar Baitullah, Kabah. Lantas bagaimana air tersebut bisa sampai ke Madinah, kota berjarak lebih 450km dari Makkah.

“Setiap hari tidak kurang 300 ton air Zamzam yang didatangkan melalui tangka-tangki truk dari Makkah melalui jalur darat,” terang Director of Public Relation Nabawi, Abdul Wahid Al-Hetab saat ditemui di kantor Pengelola Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Selasa (26/09).

Menurut Hetab, setibanya di Madinah, sebagian dari air Zamzam tersebut dilakukan proses pendinginan sehingga bisa diminum dalam kondisi dingin. Sebagian lainnya, dibiarkan apa adanya. “Sehingga jemaah bisa memilih akan minum yang dingin atau tidak,” ujarnya.

Sejak tahun 2010, pengemasan dan distribusi air Zamzam dikelola oleh badan khusus, yaitu: King Abdullah ibn Abdul-Aziz Project for Zamzam Water 1435H (KPZW), tempat pengemasan air Zamzam. KPZW terletak di wilayah Kudai, Makkah, tepatnya sekitar 4 kilometer dari Masjid Al Haram.

KPZW berdiri di atas lahan seluas 13.500m2. Selain gedung perkantoran seluas 752m2, area ini menjadi tempat pengemasan botol air Zamzam, laboratorium, ruang kontrol, serta ruang pompa penyedot air Zamzam dari Masjd Al Haram. Di dalamnya, terdapat ruang tangki yang dapat menampung air 10.000 meter kubik.

Ir. Muhammad at-Tarazi selaku penanggung jawab area saat ditemui tim MCH mengatakan, pembangunan KPZW menelan biaya hingga SAR700 juta, dan sepenuhnya didanai oleh Raja Abdullah bin Abdul-Aziz. Tujuan dari proyek ini adalah untuk menyediakan layanan air zam zam yang bersih setelah melalui sterilisasi dan memenuhi permintaan air Zamzam di dua kota haram yaitu Masjid Al Haram Makkah dan Masjid Nabawi Madinah.

“Proyek ini menggunakan teknologi yang sangat canggih untuk menyediakan dan menjaga kemurnian kualitas air suci ini,” tegas Muhammad at Tarazi.

Dengan teknologi canggih, air Zamzam di Haram disedot menggunakan pompa besar, melalui pipa baja stainlees berukuran 316 inches menuju KPZW. Setelah melalui tahap sterilisasi, air kemudian dikirim balik ke Masjidil Haram.

Selain Makkah, distribusi air Zamzam juga sampai Madinah. Proses distribusinya melalui darat dengan menggunakan truk kontainer. Dalam satu hari ada 9 truk kontainer yang mengantar.

Dalam sehari, KPZW dapat menghasilkan 200 ribu galon kemasan 5 liter. Selain itu, ada stock 1,5 juta gallon air Zamzam di gudang berukuran 58 x 42 m dengan ketinggian 34m. Stok Zamzam ini dimaksudkan sebagai antisipasi bila produksi di KPZW terganggu.

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua