Nasional

Anak Warga Ahmadiyah NTB Perlu Sekolah

Mataram, 23/02 (Pinmas) - Wakil Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Nadmul Ahyar minta kepada Pemerintah Daerah untuk segera mengembalikan warga Ahmadiyah ke rumah mereka. "Sebab tidak mungkin warga Ahmadiyah terus-terusan di penampungan, karena anak-anak mereka perlu sekolah," katanya kepada ANTARA di Mataram, Kamis.

Sedikitnya 132 orang warga Ahmadiyah kini ditampung di Asrama Transito Majeluk, Mataram setelah rumah mereka di Dusun Ketapang, Desa Gegerung, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat dirusak dan dibakar massa beberapa waktu lalu. "Kita tidak perlu melihat warga Ahmadiyah dari segi agama dan keyakinan, yang penting mereka adalah warga Lombok Barat yang perlu mendapat perhatian pemerintah setempat," katanya.

Nampaknya ratusan warga Ahmadiyah kini sudah tidak betah lagi di penampungan, karena sudah hampir sebulan mereka berada di Transito dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian. Disamping itu, keadaannya sudah mulai lemah karena terbatasnya jatah makanan yang disediakan, sementara mereka tidak bisa mencari nafkah sendiri atau bekerja di luar.

"Yang kasihan adalah anak-anak mereka, karena tidak dapat bersekolah mengingat lokasi penampungan jauh dari tempat sekolah anak-anak mereka," katanya. Warga Ahmadiyah dapat segera kembali dengan terlebih dahulu diperlukan penyadaran dan penyuluhan sehingga mereka dapat kembali ke jalan yang benar. Sebelumnya Anggota DPD RI, Drs. H. Sahdan minta kepada Kanwil Departemen Agama NTB melakukan pembinaan terhadap warga Ahmadiyah, sehingga mereka segera insaf dan kembali ke ajaran Islam.

Kanwil Depg beserta tokoh agama dan masyarakat seharusnya memberikan pengarahan kepada warga Ahmadiyah agar mau kembali ke jalan yang benar. Warga Ahmadiyah sebaiknya dibina sehingga mau kembali ke ajaran agama Islam, karena ajaran yang diyakini sekarang sudah difatwakan sebagai ajaran sesat, sehingga apapun alasannya harus ditinggalkan. Menurut Sahdan, warga Ahmadiyah juga jangan mau menang sendiri tanpa mau membaur dengan masyarakat, kalau mereka mau tidak dibenci masyarakat jangan mengasingkan diri dari masyarakat.(Ant/myd)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua