Nasional

Apresiasi Mushaf Al-Qur'an Braille, Eny Retno: Harus Dibagikan ke Sekolah Inklusi

Penasihat DWP Kemenag Eny Retno Yaqut baca Mushaf Al-Quran Braille saat Tinjau Stan Pameran Balitbang-Diklat

Penasihat DWP Kemenag Eny Retno Yaqut baca Mushaf Al-Quran Braille saat Tinjau Stan Pameran Balitbang-Diklat

Jakarta (Kemenag) --- Menag Yaqut Cholil Qoumas bersama Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Eny Retno Yaqut meninjau Pameran Kinerja dan Bazaar Murah UMKM. Kegiatan yang berlangsung dua hari, 13 - 14 Januari 2023, di halaman kantor pusat Kemenag, Jl. Lapangan Barat, Jakarta, ini menjadi rangkaian dari kemeriahan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-77 Kementerian Agama.

Salah satu yang ditinjau Menag Yaqut beserta istrinya adalah stan pameran produk-produk hasil kajian Balitbang dan Diklat. Ada banyak produk yang dipamerkan, antara lain Mushaf Al-Qur’an Isyarat dan Mushaf Al-Qur’an Braille.

Dua produk ini menarik perhatian Gus Men, panggilan akrabnya, dan Penasihat DWP. Sembari menggerakkan jari-jarinya, Gus Men bahkan ikut mencoba mempraktikkan cara membaca Al-Qur'an isyarat dipandu pegawai Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ). Al-Quran Isyarat ini diperuntukkan bagi Teman Tuli yang belajar membaca Al-Qur'an.

Sementara Eny Retno Yaqut melihat-lihat Mushaf Al-Qur’an Braille. Mushaf ini diperuntukkan bagi tunanetra dan telah ditetapkan Kemenag sebagai salah satu Mushaf Al-Qur'an Standar Indonesia. Di hadapan petugas dan pengunjung stan pameran, Eny berpesan agar Mushaf Braille didistribusikan di lembaga-lembaga pendidikan inklusi.

"Mushaf Al-Qur'an Braille ini produk yang luar biasa. Ini harus segera dibagi-bagikan ke sekolah-sekolah inklusi, Sekolah Luar Biasa (SLB), dan Yayasan-yayasan untuk tunanetra," pesannya di Jakarta, Sabtu (14/1/2023).

Kepala Pusdiklat Teknis Keagamaan Mastuki mengatakan Mushaf Al-Qur'an Isyarat adalah salah satu bentuk kepedulian Kemenag kepada penyandang disabilitas.

"Saya memandang bahwa kehadiran Mushaf Al-Qur'an Isyarat ini adalah bentuk kepedulian Kementerian Agama kepada masyarakat berkebutuhan khusus," ungkapnya saat berkunjung ke stan pameran Balitbang-Diklat, usai mengikuti Jalan Sehat Kerukunan dalam rangka peringatan HAB ke-77 Kemenag.

Mastuki melihat, akses penyandang disabilitas terhadap literasi Al-Qur'an masih terbatas. Maka, produk ini harus disosialisasikan secara berkelanjutan oleh berbagai pihak. Secara sistematis, sosialisasi bisa juga dilakukan melalui pelatihan-pelatihan di Pusdiklat yang dikerjasamakan dengan pihak-pihak yang peduli dengan pendidikan masyarakat berkebutuhan khusus.

"Bila ini dapat dilakukan, maka Kementerian Agama, Badan Litbang dan Diklat, serta LPMQ akan memiliki kredit point yang besar,” pungkasnya. (Bagus Purnomo/diad)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua