Nasional

BALI USULKAN SEKOLAH BERMUATAN HINDU

Denpasar, 24/1 (PIKDA) - Bali mengusulkan kepada pemerintah pusat melalui Menteri Agama untuk membangun atau menegerikan sekolah yang bermuatan Hindu, sebagai upaya mendukung Institut Hindu Dharma (IHD) Negeri Denpasar. Usulan tersebut diharapkan secepatnya bisa direalisasikan, minimal di masing-masing kabupaten/kota dinegerikan satu SD, satu SMP dan satu SMA, kata Kakanwil Departemen Agama Propinsi Bali, Drs I Gusti Made Ngurah di Denpasar Senin. Ia mengatakan, penegerian sekolah bernuansa Hindu tersebut seperti halnya keberadaan sekolah Madrasah bagi umat Islam. Penambahan sekolah-sekolah bernuansa Hindu dilakukan secara bertahap, sehingga nantinya IHDN Denpasar yang telah mengembangkan "sayap" ke Kabupaten Bangli menjadi mapan. Sejumlah kabupaten antara lain Bangli, Buleleng dan Gianyar telah merintis keberadaan SD dan SMP bernuansa Hindu yang diharapkan dalam waktu dekat dapat diresmikan keberadaannya. Gusti Ngurah menjelaskan, kunci keberhasilan pendidikan kaum agamawan tergantung dari pendayagunaan nilai-nilai rohani. Untuk itu Yayasan yang mengelola pendidikan bernafaskan Hindu hendaknya mempunyai misi dan visi dalam menciptakan nuansa keagamaan di lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan non formal itu jumlahnya masih sangat sedikit, bahkan belum terorganisasi dengan baik serta tidak adanya lembaga pembina (widya sabha) di tingkat pusat sampai daerah. Pendidikan agama dimasa mendatang, paling tidak untuk lima tahun kedepan diharapkan mampu mewujudkan manusia Hindu yang terdidik, berperikehidupan yang harmonis serta bermoral mulia. Oleh sebab itu sasaran pendidikan beragama diarahkan pada pembinaan pendidikan agama di sekolah negeri dan swasta maupun pendidikan dalam keluarga, kata Gusti Ngurah. Mengingat belum adanya sekolah bernuansa Hindu, maka alokasi dana pusat yang diterima Kanwil Departemen Agama Propinsi Bali tahun 2006 sebesar Rp 61 miliar. Alokasi dana tersebut diterima dalam bentuk daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) antara lain untuk penyelesaian pembangunan fisik gedung kantor Depag Kabupaten Badung dan Buleleng yang rusak akibat kerusuhan massa 10-11 Oktober 1999. Kedua gedung kantor dibangun secara bertahap, dan tahun 2006 merupakan proses akhir, sehingga gedung kantor segera akan dapat berfungsi untuk pelayanan secara maksimal. Gusti Ngurah, selain menyelesaikan dua bangunan fisik kantor, DIPA yang besarnya Rp 61 miliar juga untuk merehabilitasi gedung kantor Depag Kabupaten Klungkung serta penambahan ruangan kelas bagi madrasah. Kegiatan lainnya berupa pemberian bantuan kepada tempat-tempat ibadah serta pengadaan buku-buku agama dan pendidikan usia dini. Dana yang diterima tersebut di luar biaya untuk melanjutkan pembangunan kampus Institut Hindu Dharma (IHD) Negeri Denpasar yang berlokasi di Kabupaten Bangli. Pembangunan kampus IHDN tahap kedua mendapat alokasi dana dari pemerintah pusat sebesar Rp 11 miliar disalurkan kepada IHDN bersangkutan, kata Gusti Ngurah. (Ant/BA)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua