Daerah

Bentuk Budaya Riset, Fakultas Syariah UIN KHAS Gelar Kompetisi Skripsi Terbaik

Kompetisi Skripsi Terbaik UIN KHAS Jember Tahun 2022

Kompetisi Skripsi Terbaik UIN KHAS Jember Tahun 2022

Jember (Kemenag) --- Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember kembali menggelar Kompetisi Skripsi Terbaik Periode II Tahun 2022. Kompetisi diikuti mahasiswa yang terpilih dari masing-masing program studi di Fakultas Syariah.

Ada empat program studi, yaitu: Hukum Kelurga (HK), Hukum Ekonomi Syariah (HES), Hukum Pidana Islam (HPI), dan Hukum Tata Negara (HTN).

"Kompetisi seperti ini hanya ada di Fakultas Syariah, belum tentu ada di fakultas atau perguruan tinggi lain. Kompetisi ini terus kami upayakan untuk mengasah kreativitas dan semangat berprestasi di kalangan mahasiswa. Dari kegiatan ini juga kami ingin membangun budaya malu jika tidak berprestasi, malu jika tidak berkontribusi," ungkap Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember M. Noor Harisudin yang juga Sekretaris Forum Dekan Fakultas Syariah dan Hukum PTKIN se-Indonesia, Selasa, (19/7/2022) di Jember.

Ketua Jurusan Hukum Islam Fakultas Syariah Busriyanti memaparkan bahwa kompetisi skripsi terbaik ini sudah berjalan lima kali. Pihaknya berkomitmen untuk terus melahirkan inovasi-inovasi baru.

“Kompetisi skripsi terbaik yang kita laksanakan saat ini adalah yang kelima. Mulanya, ini atas inisiatif Dekan Fakultas Syariah sebagai bentuk inovasi dan juga untuk mengapresiasi karya terbaik mahasiswa. Saya berharap mahasiswa bisa lanjut ke tingkat yang lebih tinggi yaitu menyusun tesis dan disertasi,” ungkap Busriyanti.

Dalam kompetisi ini, masing-masing program studi mendelegasikan satu mahasiswa, yaitu:

(1) Ma’rifatus Sholehah (HK) dengan judul skripsi “Prinsip Keadilan Pada Ketentuan Larangan PNS Wanita Menjadi Istri Kedua, Ketiga, dan Keempat Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil”;

(2) Afifatul Munawiroh (HES) dengan judul skripsi “Rethinking Halal : Telaah Konsep dan Pengaturan Halal di Indonesia”;

(3) Arvina Hafidzah (HPI) dengan judul skripsi “Reformulasi Pertanggungjawaban Pidana Anak Dalam Tindak Pidana Pembunuhan Berencana Perspektif Hukum Positif dan Pidana Islam”;

(4) Ahmad Althof ‘Athoillah (HTN) dengan judul skripsi “Analisis Yuridis Unifikasi Hukum Dalam Program Legislasi Nasional di Indonesia”.

Hadir sebagai reviewer, Direktur Pascasarjana UIN KHAS Jember Moh. Dahlan dan Kepala Pusat Penelitian LP2M UIN KHAS Jembef Wildani Hefni. Keduanya menguji beberapa poin terkait metodologi dalam penulisan skripsi, penguasaan skripsi, serta kemampuan dalam mempertanggungjawabkan skripsinya.

Wildan Hefni memberikan gambaran mengenai kesalahan kecil dalam penulisan karya ilmiah. Menurutnya, kesalahan kecil dapat mencederai kualitas penulisan itu sendiri. “Perlu diperhatikan kesalahan kecil yang dapat mencederai dalam penulisan skripsi, seperti typo dan sebagainya,” tegas Wildan yang merupakan Kepala Pusat Penelitian LP2M UIN KHAS Jember.

Di samping itu, Wildan juga memberikan gambaran mengenai penulisan karya ilmiah yang baik dan ideal. Kategori proposionalitas dalam penulisan karya ilmiah skripsi, misalnya latar belakang/pendahuluan 18 %, perdebatan akademik 22 %, gambaran objek riset 10 %, pembahasan/analisis bisa dibagi dua bab atau lebih dengan proporsi 45% dan sisanya kesimpulan 5%. Namun, hal itu juga menyesuaikan dengan pedoman penulisan. Bisa jadi metodologi penelitian ditempatkan pada satu bab terpisah.

“Masalahnya, seringkali saya menemukan skripsi yang latar belakangnya sampai 25 halaman, sedangkan perdebatan akademiknya hanya 10 halaman. Gambaran objek risetnya 30 halaman. Sementara analisisnya hanya 5 halaman. Itu kurang ideal,” ujarnya.

Direktur Pascasarjana UIN KHAS Jember Moh Dahlan mendukung kompetisi ini karena mendorong peningkatan kreativitas dan perkembangan keilmuan mahasiswa. “Acara ini menjadi upaya integrasi keilmuan, tentunya saya harap bisa terus dikembangkan. Bahkan kalau bisa ditingkatkan pada jenjang yang lebih tinggi baik dalam pembuatan tesis maupun disertasi,” pungkas Moh. Dahlan.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Daerah Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua