Nasional

`Common Platform' Diperlukan Bagi Pengembangan Kerukunan Beragama

Jakarta, 2/03 (Pinmas) - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin menyatakan `common platform` (pijakan dasar bersama) sangat diperlukan bagi pengembangan kerukunan, dialog dan kerjasama umat beragama agar permasalahan yang timbul dapat secepatnya diatasi. Hal tersebut disampaikannya dalam dialog antara agama Indonesia-Belanda di Auditorium KBRI Den Haag, Belanda, Rabu yang dihadiri 150 tokoh/pemuka agama dan masyarakat dari Indonesia dan Belanda.

Menurut Din, agama-agama memiliki perbedaan mendasar menyangkut sistem keyakinan yang tidak sama dan tidak perlu disamakan. Namun, agama-agama memiliki titik-titik singgung terutama menyangkut nilai etik dan moral. "Titik-titik inilah yang bisa dan perlu dikristalkan menjadi garis merah kerjasama membangun peradaban bangsa dan kemanusiaan," ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Kerjasama Pembangunan Belanda, Agnes van Ardenne ketika membuka dialog tersebut pada hari Selasa (28/2) mengharapkan umat beragama dapat menjadi bagian dari pemecahan masalah, tetapi bukan sebaliknya menjadi bagian dari masalah. Sementara itu, tokoh agama dari Indonesia yang hadir selain Din Syamsudin juga ada Hasyim Muzadi, Andreas Yewangoe, Ismartono dan Nyoman Suwandha. Din Syamsudin, dalam dialog sesi pertama mengungkapkan bahwa perlu adanya `common platform` umat berbagai agama bagi pengembangan kerukunan, dialog dan kerjasama.

Dialog yang berlangsung dua hari dan ditutup sore ini (Rabu, 1/3) telah membahas beberapa topik yang antara lain adalah pelajaran dari penanganan konflik khususnya di Maluku. Selain itu, dialog tersebut juga banyak menyinggung perlunya budaya saling memahami dan menghormati dalam membangun masyarakat plural dan multikultural.(Ant/Ba)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua