Kristen

Hidup Berkenan kepada Allah

Pdt. Yosua Nainggolan (Gembala GADI Jemaat Turi – Teladan)

Pdt. Yosua Nainggolan (Gembala GADI Jemaat Turi – Teladan)

Shalom, salam sejahtera dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus. Refleksi Minggu kali ini mengulas tentang firman Tuhan dalam Kitab 1 Yohanes 2:6: Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.

Pada kesempatan yang indah dan berbahagia ini, penulis mengajak semua untuk belajar bagaimana kita dapat hidup berkenan kepada Allah sama seperti Kristus yang telah hidup pada zamannya selalu berkenan di hadapan Allah.

Alkitab mengajak kita belajar untuk hidup berkenan kepada Allah. Kita mengetahui kehidupan anak-anak Allah seperti Henok, Abraham, Nuh, Ayub, Daud, Yesus Kristus dan Kornelius bagaimana mereka dapat hidup berkenan kepada Allah ditengah-tengah zamannya.

Dalam kitab Yohanes 15:16a “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Tuhan memilih kita dalam rancangan dan rencana-Nya yang indah. Sebagai anak-anak Allah kita harus memiliki gaya hidup yang berkenan dan sesuai dengan kehendak Allah.

Selama kita masih hidup di dalam dunia ini, kita wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup dengan penuh kasih, pengorbanan, dan mengajarkan kebenaran. Yesus mengajarkan kepada kita dalam Matius 5:39 “Tetapi Aku berkata kepadamu; Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.

Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa Yesus memiliki karakter atau sifat sangat rendah hati dan lemah lembut yang mau menerima dengan rela suatu tindakan atau perbuatan yang tidak menyenangkan hati.

Bahkan lebih dalam lagi, Dia menekankan dalam Matius 5:44-45 “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikian kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang-orang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

Keadaan dan situasi zaman bisa berubah kapan saja, tetapi kasih dan anugerah Allah yang besar bagi setiap anak-anak pilihanNya tidak akan pernah berubah.

Tuhan pernah memilih Simson, Saul, Daud, Salomo dan Yudas Iskariot untuk hidup berkenan kepadaNya akan tetapi mereka lebih memilih kehendak bebas yang tersedia untuk melakukan hal yang tidak menyenangkan hati Allah. Tuhan tidak pernah salah pilih kepada siapa yang dikehendakiNya untuk menjalankan rencanaNya yang terindah.

Tuhan telah memilih kita di tengah-tengah kondisi zaman atau kehidupan yang mana seluruh kegiatan yang mendukung kehidupan itu sudah sangat dipermudah dengan adanya teknologi yang serba canggih. Dengan teknologi canggih itu kita bisa mengetahui hal-hal apa yang sedang terjadi di dunia saat ini. Sekalipun perkembangan dan kemajuan teknologi itu sangat cepat sekali, namun sama sekali belum sempurna masih, membutuhkan waktu untuk menjadi lebih sempurna.

Ini membuktikan kepada kita bahwa kebenaran Firman Allah yang begitu sangat sempurna. Allah yang telah menciptakan alam semesta dengan segala isinya dan menjadikan manusia dari debu tanah dengan sempurna. Kemudian Allah telah menetapkan anak-anakNya untuk dapat menyenangkan hatiNya.

Orang yang berkenan kepada Allah akan diberikan hikmat dalam segala hal, sehingga setiap keputusan dalam hidupnya selalu ada penyertaan Tuhan. Untuk menjadi hidup yang berkenan kepada Allah kita harus menerima Yesus Kristus sebagai jalan, kebenaran dan hidup karena tidak ada seorang pun yang akan sampai kepada kehidupan yang kekal kalau tidak melalui Dia. Sekalipun pepatah mengatakan ada seribu satu jalan menuju ke roma tetapi hanya satu jalan menuju ke Sorga.

Tuhan mengingatkan anak-anak yang dikasihiNya agar selalu berjalan dalam kebenaranNya. Dalam kitab Wahyu 3:19: “Barangsiapa yang Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar, sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! Ada banyak orang yang tidak senang dan rela untuk ditegur di dalam kesalahannya. Padahal teguran itu mengingatkan kita kembali untuk berbuat yang baik dan benar di hadapan Tuhan. Dalam Amsal 27:5 Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi. Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata. (Kejadian 6:5) Tuhan tidak menghendaki umatNya binasa oleh karena melakukan yang tidak benar sehingga melalui FirmanNya Allah mengingatkan dan menegur kita agar hidup yang selalu berkenan kepadaNya.

Kasih Allah adalah kasih yang sangat sempurna, karena Dia telah mati untuk umat manusia. Hidup dengan kerendahan hati adalah salah satu ciri orang yang dikenan Allah karena orang-orang yang hidup dalam kerendahan hati, ketika bersalah, ditegur dan dingatkan agar mengakui kesalahannya dan bertobat. Karena Tuhan memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi. (Amsal 3:12).

Supaya kita mengalami perkenanan kepada Allah dan menerima janji-janjiNya, kuncinya yaitu dengan cara menjalin hubungan yang intim dengan Tuhan, hidup terus percaya, berserah dan bersandar kepada Allah, dan selalu hidup dalam kerendahan hati .

Bagaimana hidup yang berkenan di hadapan Allah
Pertama, Hidup bergaul karib dengan Allah. Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela diantara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah. (Kejadian :1) Seperti ketika aku mengalami masa remajaku, ketika Allah bergaul karib dengan aku di dalam kemahku (Ayub 29:4).

Kedua, Beribadah yang benar. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. (Roma 12:1)
Ketiga, Tidak bergaya hidup serupa dengan dunia. Janganlah kamu serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna (Roma 12:2) Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. (Roma 8:8) Saat hidup kita dipimpin Roh Kudus maka segala keinginan-keinginan daging akan mati.

Keempat, Menjaga hati dan pikiran tetap kudus. Aku tahu, ya Allahku bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka aku pun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan Sekarang, umat-Mu yang hadir disini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita (1 Tawarikh 29:17)

Kelima, Hidup dalam Tuntunan Allah. Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya! (Mazmur 95:)

Keenam, Senang memuji Allah. Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hokum-hukum-Mu yang adil. (Mazmur 119:164) Seseorang akan selalu senang memuliakan Allah dengan suaranya dan maupun dengan musik oleh karena hidup yang selalu dekat kepada Allah.

Ketujuh, Berada dilingkungan yang benar. Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang. (Amsal 13:20). Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, (Mazmur 1:1).

Sebagai anak-anak Allah, kita harus hidup berkenan kepada Allah sama seperti Yesus Kristus telah hidup. Kita hidup percaya kepadaNya, hidup kudus dalam seluruh kehidupan ini, memiliki keintiman dalam doa, hidup dalam tuntunan Roh Kudus dan memuliakan Allah dalam pujian penyembahan percayalah bahwa kita telah berada dalam hidup berkenan kepada Allah

Tuhan Yesus Kristus menyertai dan memberkati kita semua.

Pdt. Yosua Nainggolan (Gembala GADI Jemaat Turi – Teladan)


Fotografer: Istimewa

Kristen Lainnya Lihat Semua

Pdt. Dr. Andreas Agus (Rohaniwan Kristen)
Layak Dipercaya

Mimbar Agama Lainnya Lihat Semua

Khutbah Jumat
Keagungan Ramadan