Hindu

Hindu dan Ajaran Menjaga Kesehatan Saat Pandemi

Ni Putu Dewi Pradnyan (Rohaniwan Hindu)

Ni Putu Dewi Pradnyan (Rohaniwan Hindu)

Om Swastyastu. Om A No Bhadrah Krtavo Yantu Visvatah. Semoga kita sekalian dan semua mahluk hidup berbahagia atas lindungan Idang Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).

Umat sedharma yang berbahagia. Pandemi sudah membuat kita belajar selama hampir dua tahun ini. Sebagai hamba Tuhan, tentu kita mesti menyadari bahwa semua hal yang terjadi adalah atas kehendak-Nya. Apa yang bisa kita pelajari atas kehendak beliau ini? Lalu apa yang harus kita lakukan untuk dapat terhindar dari wabah yang berkepanjangan ini? Inilah yang menyebabkan saya tergerak untuk membahas tentang betapa pentingnya menjaga kesehatan di masa pandemi ini.

Konsep Hindu mengatakan bahwa manusia terdiri dari dua unsur, yaitu: jasmani dan rohani. Jasmaninya adalah badan, tubuh manusia. Sedangkan rohani merupakan hakekat Tuhan yang abadi, kekal, yang disebut dengan Atman.

Dalam kitab upanisad dinyatakan bahwa ātmāna rathinam viddhi, sarīram ratham evat u Buddhim tu sāradhim viddhi, manah pragraham eva ca (Katha Upanisad III.3). Ketahuilah atma sebagai penguasa dari kereta dsan raga sesungguhnya adalah kereta dan ketahuilah buddhi sebagai kusir kereta dan pikiran sesungguhnya adalah kendalinya

Dalam Maitriya Upanisad juga dinyatakan: Deho devalayah proktah, sa jiva kevala sivah. Badan itu adalah sthana-Nya para Dewa (devalaya) dan jiwa itu sendiri adalah Siwa yang meresapi segalanya

Badan jasmani atau tubuh manusia mempunyai makna penting bagi jiwaatma yang menjadi akar hidup dan dilahirkan menjadi badan jasmani sebagai manusia. Tubuh manusia pada hakekatnya adalah yoni dan jiwa-atma adalah lingga-nya sehingga sering disebut dengan lingga sarira.

Kemudian Dalam Kitab Brahma Purana 228,45, disebutkan, Dharma artha kama mokshanam Sariram sadhanam. Tubuh adalah sarana untuk mencapai dharma (kerohanian dan kesusilaan), artha (sarana hidup duniawi dan harta benda), kama (naluri,nafsu,dan keingginan), dan moksa (kelepasan roh dari penderitaan duniawi serta kehidupan abadi di akhirat)

Tubuh adalah alat agar Sang Atma dapat menyelesaikan tugasnya dengan sarana tubuh dalam melakukan dharma.

Badan jasmani manusia Hindu memiliki posisi penting. Karenanya, Veda dan seluruh pengetahuan yang menjadi cabang-cabangnya senantiasa mempertegas pentingnya perawatan badan jasmani, baik itu yang berhubungan dengan kebersihan, kesehatan, kesucian. Segala hal yang terkait badan jasmani, sepatutnya terjaga dengan teratur, harmonis dan tetap kondusif.

Terlebih di saat kondisi seperti saat ini, di tengah pandemi yang melanda kita semua. Kesehatan tubuh merupakan hal yang terpenting di tengah situasi yang berat untuk kita semua.

Sahabat dharma, kegelisahan, ketakutan atau keputusasaan terhadap kondisi ini, tentu ada pada hati masyarakat kita saat ini. Mungkin juga pada diri kita. Hal ini tidak bisa kita pungkiri. Sebab, wabah ini telah mengakibatkan banyak korban. Tetapi, berbagai penemuan yang tersiar, bahwa ketakutan kita akan wabah dipengaruhi oleh pikiran kita sendiri. Dan, pikiran yang negatif dan tidak tenang akan berpengaruh kepada imun kita.

Dengan itu, kesehatan tubuh jasmani kita mesti diimbangi dengan kesehatan rohani. Menurut filsafat Hindu, ada tiga elemen mendasar yang secara pasti akan mampu memunculkan kebaikan bagi tubuh jasmani dan rohani kita. Ketiga elemen tersebut adalah pikiran yang baik (manacika), perkataan yang baik (wacika), perbuatan yang baik (kayika). Ini merupakan bagian dari Tri Kaya Parisudha, konsep Hindu yang begitu hebat dan luar biasa jika diamalkan.

Namun, Manusia Trikaya harus berpegang teguh pada dharma. Pikirannya harus terkontrol dengan benar mengiringi perkataan yang benar. Selanjutnya, pikiran dan perkataan yang terkontrol dengan benar, melahirkan perbuatan yang benar. Ketiga elemen dasar dari dharma ini haruslah dilakoni secara seimbang, tidak boleh berat sebelah. Jika ketiga konsepsi Trikaya tidak terealisasi secara seimbang, maka kesehatan rohani tidak terbentuk secara utuh.

Dalam hal wabah ini tentu kita semakin diingatkan unruk menjaga kedua badan kita ini. Pustaka Bhagawadgita menyatakan ”Abhir gatrani sudyanti manah satyena sudayanti.” Artinya, badan kita dibersihkan dengan air, sedangkan fikiran adalah dengan ilmu pengetahuan suci.

Badan jasmani merupakan raga pembungkus atma kita. Maka kesehatan jasmani menjadi penting. Pustaka tadi mengisyaratkan kesehatan ini dibersihkan dengan air. Ini mengisyaratkan keselarasan dengan apa yang kita kampanyekan bersama yang merupakan bagian dari protokol kesehatan 5M, salah satunya adalah mencuci tangan.

Bukan hanya itu, unsur terbesar dalam badan kita terdiri dari air, yaitu darah dan berbagai unsur air lainnya. Inilah perlu kita jaga dengan makanan dan minuman yang sehat, yang bersih dan menyehatkan. Bersihnya darah dalam diri kita mampu menyebabkan badan kita relax, selalu mampu memperbaharui sel dan sebagainya. Inilah yang menyebabkan badan mesti dijaga dengan olahraga dan peran air dalam menjaga badan sangat besar.

Imun juga mesti dijaga dengan makanan, selain dengan menjaga fikiran kita agar selalu baik. Membiasakan mencuci tangan, menggunakan masker, mengurangi jarak, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan serta ditambah dengan doa adalah cara nyata menghindari badan kita dari masalah covid.

Kemudian dari sloka suci tersebut dinyatakan badan rohani dipelihara dengan ilmu pengetahuan. Dalam konteks pandemi ini, dengan pengetahuan yang baik atas virus covid ini, hal itu akan mampu mengurangi kecemasan kita dan ketidaktahuan kita. Mengetahui bagaimana cara menghindari, bagaimana upaya yang dapat kita lakukan dalam menghadapi pandemi, bagaimana cara mengendalikan pikiran ketika terpapar untuk tetap berpikir positif dan terkendali merupakan hal yang penting. Selanjutnya laku spiritual mampu menghindarkan kita dari kecemasan berlebih yang pada ujungnya akan menyebabkan imun kita turun. Berjapa, berdoa, meditasi, yoga adalah hal penting untuk kita lakukan kini, selain berupaya terus untuk menerapkan protokol kesehatan.

Pada dasarnya kesehatan kita adalah bagian penting untuk kita pelihara saat ini. Pandemi mengajarkan kita untuk membuat peradaban baru yaitu peradaban yang kita mulai dari rumah kita sendiri. Membiasakan berdoa dan hidup bersih, saling menjaga satu sama lain adalah syarat utama kesehatan kita. Mari kita galakan upaya ini dengan kebiasaan baru dan pola hidup baru yang kita bangun dari lingkungan terdekat yaitu keluarga.

Sahabat dharma di manapun anda berada. Jika kita renungi bersama, pandemi ini mengajarkan banyak hal dan membawa kita untuk kembali lebih menghayati konsep-konsep Hindu yang begitu luar biasa yang dapat kita jadikan solusi dalam menghadapi pandemi. Pandemi membawa pesan untuk menyelaraskan kehidupan jasmani dan rohani kita. Dan ternyata Hindu telah menyajikan cara untuk menyeimbangkan keduanya utamanya dalam menghadapi wabah ini, salah satunya melakukan yoga.

Pandemi membawa pesan semesta bahwa kita diingatkan untuk kembali ke dalam. Mari kita bersama belajar mensyukuri segala yang terjadi. Kondisi ini memang berat bahkan sangat berat dan sulit, tapi di balik itu semua, ada pesan-pesan semesta yang ingin disampaikan untuk mengingatkan kita yang mungkin semakin abai.

Tetap jaga kesehatan, tetap berpikir positif, terapkan protokol kesehatan dan doa senantiasa dilangitkan. Mari saling menjaga. Semoga pandemi segera dapat kita lalui. Om Santih, Santih, Santih Om.

Ni Putu Dewi Pradnyan (Rohaniwan Hindu)

Hindu Lainnya Lihat Semua

I Gusti Agung Istri Purwati, S.Sos, M.Fil.H (Penyuluh Agama Hindu Kankemenag Badung, Bali)
Mengatasi Stres

Mimbar Agama Lainnya Lihat Semua

Khutbah Jumat
Keagungan Ramadan