Denpasar, 28/02 (Pinmas) - Hindu ke depan perlu mendorong lahirnya lembaga pendidikan yang sanggup meningkatkan kualitas sdm dalam memenangkan persaingan yang semakin ketat di era global. "Untuk dapat bersaing, kebutuhan fasilitas akan pendidikan harus dapat dipenuhi dengan baik, mengingat tidak mungkin memenangkan persaingan, jika sdm masih terkebelakang," kata Rektor Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar, Prof Dr Yudha Triguna di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, tidak mungkin mampu memanfaatkan segala peluang yang ada, jika diantara penyelenggara pendidikan saling "jegal" dan mempromosikan pihak lain dari perspektif kelemahan semata.Untuk itu UNHI segera akan membuka program doktor (S-3) bidang ilmu agama dan kajian kebudayaan Hindu, sebagai upaya meningkatkan sdm dan persiapannya sudah dilakukan dengan matang.

Program pasca sarjana ini didasarkan atas cukup banyaknya minat mahasiswa alumnus S-2 UNHI melanjutkan program pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.Selain itu dari segi kesiapan tenaga dosen cukup memadai, sehingga kedua potensi yang ada dipadukan untuk melahirkan program S-3 bidang agama dan kajian kebudayaan Hindu, yang akan merupakan satu-satunya di Indonesia.Yudha Triguna, gurubesar bidang Agama Hindu yang pertama di Bali menjelaskan, UNHI telah memiliki sebelas gurubesar, lima doktor dan empat master.Selain itu telah menjalin kerjasama dengan Universitas Udayana yang telah sangggup membantu sejumlah tenaga gurubesar yang diperlukan untuk pengembangan UNHI ke depan.

"Banyak program yang digarap UNHI dalam tahun ini, selain membuka program S-3, juga akan menambah dua program S-2 sehingga akan menjadi enam program S-2," ujar Yudha Triguna.Kedua tambahan program S-2 masing-masing Ilmu Politik dan Kepemimpinan Hindu. Sementara empat program S-2 yang telah ada terdiri atas Agama dan Kebudayaan, Pendidikan Agama, Sosilogi Agama serta kepemimpinan Hindu.Selain itu juga mengelola program sarjana (S-1) yang terdiri atas empat fakultas yang meliputi Fakultas Ilmu Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Tehnik serta Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam (MIPA), ujar Yudha Triguna.(Ant/myd)